Tak hanya memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia bersama mitra. GOJEK juga mendorong keterlibatan perempuan dalam ekonomi digital. Hal tersebut terlihat dari jumlah perempuan yang menjadi mitra GOJEK untuk layanan GO-LIFE mencapai lebih dari 70%.
Hal itu diungkapkan Lembaga Demografi FEB UI melalui riset mereka. Layanan GO-LIFE yang mereka masukkan dalam penelitian adalah GO-CLEAN dan GO-MASSAGE. Namun, tidak menutup kemungkinan jika jumlah tersebut bertambah. Karena, layanan lain yang termasuk dalam GO-LIFE tidak secara keseluruhan diikutsertakan.
Mitra perempuan menggunakan penghasilan GO-LIFE untuk mendukung kebutuhan keluarga. Tercatat kurang lebih 50% mitra perempuan merupakan tulang punggung keluarga. Penghasilan yang diterima dari GOJEK dialokasikan untuk biaya pendidikan anak (76%), peningkatan gizi anak (48%), membayar hutang (32%), tabungan untuk modal usaha (32%), dan membayar cicilan kendaraan (26%).
Mitra perempuan yang masuk dalam penelitian juga mengaku semakin percaya diri dan mandiri sejak bergabung bersama GO-LIFE. Pasalnya, mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung pada orang lain. Namun, nyatanya tak hanya mitra GOJEK yang mendapatkan keuntungan dari keterlibatan mitra bersama GO-LIFE.
“Sebenarnya ada lebih banyak pihak terlibat di dalam GO-LIFE. Contohnya, untuk GO-CLEAN, para penjual sapu, atau alat bersih-bersih lainnya. Mereka ikut merasakan keuntungannya. Bahkan, penjual minyak urut hingga matras yang digunakan dalam GO-MASSAGE juga tidak ketinggalan. Sehingga, peningkatan ekonomi, tidak hanya dirasakan para mitra saja,” ujar Andi Fahmi Lubis, Pengajar FEB UI dan Pengamat Ekonomi.
Editor: Sigit Kurniawan