Perluas Program Wirausaha, Gojek Gandeng Wirausaha Nahdlatul Ulama

marketeers article

Gojek mengembangkan misinya dalam mendukung pertumbuhan UKM dengan bekerjasama bersama organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Kerjasama ini Gojek berupaya tingkatkan daya saing UKM binaan Muslimat NU melalui pelatihan GOJEK Wirausaha.

“Sejak Gojek hadir di Yogyakarta tahun 2015, salah satu cita-cita utama kami adalah untuk meningkatkan kapasitas sektor usaha non formal dan pemberdayaan UKM,” ujar Astrid Kusumawardhani, Vice President Public Affairs GOJEK.

Sebelumnya pada Februari lalu, Gojek meluncurkan program Gojek Wirausaha untuk membantu pelaku UKM meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Pelatihan Gojek Wirausaha didasari oleh banyaknya tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia terutama dalam memulai bisnis dan meningkatkan skala bisnisnya.

“Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UKM, bisa menjadi naik kelas. Materi yang diajarkan mulai dari perencanaan bisnis hingga pengelolaan keuangan yang baik sebagai fundamental membangun bisnis,” tutur Astrid.

Sejak tahun 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU menggandeng Gojek dan Gopay dalam kerjasama strategis untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital. Kerjasama tersebut tidak terbatas hanya pada pelatihan wirausaha yang ditujukan pada lebih dari 30 juta anggota Muslimat NU se-tanah air, tetapi juga digitalisasi ekonomi di berbagai lingkungan Muslimat NU mulai dari koperasi, masjid, dan UMKM binaan di seluruh Indonesia.

Menurut Syarifah Noor Hidayati, Koordinator Bidang Ekonomi, Koperasi dan Agribisnis Pimpinan Pusat Muslimat NU, NU selama ini telah banyak mengembangkan jaringan koperasi dan melahirkan usaha ekonomi produktif. Tapi menurutnya masih banyak hal yang harus ditingkatkan.

“Gojek kontribusi dalam dua hal utama, tingkatkan daya saing UMKM binaan Muslimat NU melalui pelatihan Gojek Wirausaha, dan dukung digitalisasi ekosistem NU melalui Go-Pay,” kata Astrid.

Gojek Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 2.200 pelaku UMKM yang ikut serta dari 24 komunitas dan institusi pemerintah.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related