Google akan mulai menguji iklan pada hasil pencarian dan belanja dalam jawaban yang dihasilkan artificial intelligence atau AI dalam mesin pencarinya. Uji coba ini rencananya akan dilakukan di Amerika Serikat dulu, menurut pernyataan perusahaan milik Alphabet.
Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah Google meluncurkan fitur AI Overviews secara luas di konferensi tahunan I/O. Iklan akan muncul dalam bagian ‘sponsor’ di dalam AI Overview berdasarkan relevansi kueri dan informasi.
Google telah berupaya untuk memperluas dominasinya di luar iklan pencarian tradisional menuju teknologi AI generatif yang sedang berkembang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan iklan, sumber pendapatan utama bagi raksasa teknologi ini, dengan mengintegrasikan AI dalam mesin pencariannya.
BACA JUGA: Google Dikabarkan Sedang Uji Coba ChromeOS di Android
Google melaporkan peningkatan 13% dalam penjualan iklan, mencapai US$ 61,7 miliar pada kuartal pertama yang berakhir 31 Maret. Perusahaan mengatakan akan terus menguji dan mempelajari format iklan baru, mendapatkan masukan dari pengiklan.
Pekan lalu, pada konferensi I/O, Alphabet menunjukkan bagaimana mereka membangun AI di seluruh bisnisnya, termasuk chatbot Gemini yang ditingkatkan dan perbaikan pada mesin pencari andalannya.
Search engine Google saat ini masih menjadi pendorong terbesar pemasukan perusahaan. Penambahan AI dalam fitur pencarian yang dilakukan beberapa bulan lalu sampai saat ini masih belum dimonetasi.
Mengingat, ;ayanan AI milik Google belum ada yang dimonetasi. Gemini pun saat ini masih dalam proses pengembangan.
BACA JUGA: Jelang Google I/O, Ini Sederet Update Android yang Bakal Dipamerkan
Monetasi ini menjadi langkah perusahaan dalam persaingan AI antara Google, Microsoft, dan OpenAI. Microsoft saat ini sedang mencoba merilis Copilot+, asisten AI yang didukung oleh NVIDIA. OpenAI belum lama juga merilis GPT-4o pada Senin minggu lalu.
Di satu sisi, Google juga dikabarkan sedang menguji coba sistem operasi ChromeOS di platform Android. Hal ini dilakukan untuk menguji aksesibilitas dari operating system (OS) tersebut.
Selama ini, Android dan ChromeOS sudah memiliki ‘kandang’ masing-masing dan sudah cukup mapan di ekosistemnya sendiri.
Dari laporan Phandroid pada Selasa (14/5/2024), Google sedang menguji coba ChromeOS di dalam sistem operasi Android melalui Android’s Virtualization Framework. Tapi, laporan tidak menyebut apakah uji coba ini akan dirilis kepada publik nantinya.
Editor: Eric Iskandarsjah