Di era banjirnya informasi seperti sekarang, masyarakat pembaca diharapkan bisa lebih selektif dalam menyaring informasi. Terutama dalam membedakan fakta dengan hoaks. Dalam membantu masyarakat, banyak pihak khususnya media melakukan gerakan Cekfakta. Gerakan ini dinilai cukup membantu dalam melawan berita-berita bohong. Melihat pentingnya peran Cekfakta, Google memperluas dukungannya dengan memberikan bantuan pendanaan sebesar Rp 11,6 miliar atau US$ 815.000 agar makin banyak organisasi dapat bergabung ke jaringan pengecek fakta yang diluncurkan pada tahun 2018 bersama 24 mitra media. Upaya Google dukung Cekfakta sangat membantu dalam proses pemilahan informasi.
Pendanaan tersebut akan membantu 35 media lokal lain untuk bergabung menjadi anggota tetap jaringan Cekfakta. Bentuknya berupa serangkaian pelatihan, pengembangan kapasitas, dan program beasiswa. Cekfakta juga berkolaborasi dengan sepuluh jaringan radio untuk memperluas cakupan pengecekan fakta ke berbagai stasiun radio.m
“Kami memperhatikan dampak misinformasi selama pandemi karena ada banyak orang mencari data yang kredibel, serta informasi dan kabar terbaru mengenai kesehatan,” kata Irene Jay Liu, News Lab Lead untuk Google Asia Pacific seperti dikutip dari keterangan resmi Google Indonesia. “Kami senang dapat melanjutkan dukungan kami untuk inisiatif penting ini selama beberapa beberapa tahun ke depan dan juga turut senang dengan bertambahnya anggota jaringan pengecek fakta ini.”
Google News Initiative mejadi salah satu pendukung dan pendiri Cekfakta bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Cekfakta akan berupaya meningkatkan jangkauan pengecekan fakta, menggunakan riset dan teknologi untuk menyajikan konten dengan lebih baik dan membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Program Google dukung Cekfakta ini akan mendukung upaya peningkatan literasi media, termasuk melakukan kerja sama untuk mendukung dimasukkannya cek fakta dan literasi berita ke dalam kurikulum pendidikan, serta menyediakan alat dan sumber daya untuk membantu melindungi pengecek fakta dari tindak pelecehan dan kekerasan.
“Proyek Cekfakta.com terbukti berperan penting dalam mencegah meluasnya misinformasi dan disinformasi saat musim pemilu lalu, berkat kerja sama yang unik antara jurnalis, media digital, dan masyarakat sipil,” ucap Wahyu Dhyatmika, Sekretaris Jenderal AMSI dan CEO Tempo Digital. “Dengan dukungan GNI, Cekfakta.com akan mampu mempertahankan dan meningkatkan peranannya dalam pemilu 2024 mendatang.”
Cekfakta juga merilis buku panduan berisi praktik terbaik yang dapat disebarluaskan ke berbagai organisasi baik di Indonesia maupun di luar negeri, guna mencegah penyebaran misinformasi termasuk seputar pemilu dan COVID-19. Google bertujuan untuk menyediakan informasi yang berguna dan mudah diakses, serta berkomitmen untuk menghubungkan pengguna ke informasi resmi dari media berita yang sah dan lembaga tepercaya.
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, mengatakan investasi ini merupakan pelengkap yang bagus terhadap upaya berkelanjutan yang telah Google lakukan untuk mendukung industri media. “Kami menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama dengan industri berita serta berkomitmen untuk membantu memastikan keberlanjutan penerbit dan jurnalis Indonesia,” kata Randy.