Dengan segudang produk hebat yang diberikan Google kepada dunia, mulai dari Google Maps hingga kanal berbagi video YouTube, mungkin banyak yang tak menyadari bahwa ini adalah sebuah kerajaan yang dibangun di atas model iklan sederhana, di mana orang tak henti-hentinya melakukan pencarian apa pun di web.
Sejauh ini, yang paling signifikan dari produk iklan Google adalah Google AdWords. Iklan baris Google itu pun kini telah berusia 18 tahun. Hampir US$ 89,5 miliar pendapatan Google berasal dari Google AdWords. Bandingkan dengan tahun 2009 silam yang angkanya masih US$ 29 miliar. Coba hitung, berapa besar pertumbuhan iklan AdWords sejauh ini.
“Apa yang terbaik untuk iklan sebenarnya belum berubah. Namun, yang berubah adalah bagaimana teknologi dapat membantunya,” kata Mel Silva, Managing Director Go-to-Market Strategy & Operations Google Asia Pacific saat tampil di Growing with Google di kantornya MappleTree Busines City, Singapura
Mel menganalogikan istilah perfect ads, yang memiliki definisi dari dua sisi. Dari sudut pandang konsumen, iklan yang sempurna adalah informasi yang bisa dipercaya dan hanya muncul ketika seseorang membutuhkan. Iklan ini memberikan solusi bagi orang tentang apa yang perlu dilakukan.
Sementara dari sudut pandang pengiklan, perfect ads merupakan sebuah pesan yang mendorong angka penjualan atau awareness dengan biaya seminimal mungkin.
“Relevansi dalam iklan sangatah berpengaruh terhadap kesuksesan iklan. Terlepas bujet Anda besar atau kecil,” kata Mel seraya menyebut bahwa perusahaan kecil penjual kepiting bernama Lively Lobster merupakan klien AdWords pertama raksasa teknologi itu.
Google, sambung Mel, menggunakan teknologi untuk membantu pengiklan menjangkau orang-orang pada waktu yang tepat. Khususnya, ketika mereka merasa tertarik terhadap sebuah produk atau ketika mereka melihat konten terkait dengan produk atau jasa.
Lewat ads, internet akan tetap menjadi tempat yang gratis dan terbuka seperti sekarang. “Iklan mendanai layanan-layanan yang kita gunakan setiap harinya secara online, mulai dari berita, video, mobile apps, email dan seluruh layanan dari Google,” terang dia.
Editor: Sigit Kurniawan