Sejak hadir pertama kali pada tahun 1997, Internet hanya digunakan oleh segelintir orang dan menjadi barang yang mahal. Hanya 3% dari populasi dunia terkoneksi internet saat itu. Kini, dunia berubah. Setengah dari populasi dunia yang sebesar enam miliar jiwa itu sudah saling terkoneksi satu sama lain.
Meski menjadi revolusi terbesar abad ke-21, internet selalu mengalami evolusi. Dulu, seseorang menggunakan piranti komputer hanya untuk membantu pekerjaan mereka. Namun, kini kehadiran piranti mobile seperti smartphone telah mentansformasi kehidupan banyak orang di seluruh dunia.
“Mobile membuat internet menjadi mudah diakses. Apalagi dengn adanya smartphone yang semakin murah, bahan ada yang hanya 30 dollar, membantu banyak orang untuk online,” kata Karim Temsamami, President of Google Asia-Pacific saat membuka acara Growth with Google, di Kantor Pusat Google Singapura, Kamis, (11/4/2018).
Karim melanjutkan, kawasan Asia Pasifik menjadi lokomotif pertumbuhan internet di dunia, di mana 40% pengguna internet berasal dari kawasan ini. “Masyarakat di Asia juga menjadi pengguna terbesar platform mobile, mulai dari transportasi online hingga e-commerce,” tambah dia.
Dengan akses yang lebih muda, internet pun kian berguna bagi kehidupan banyak orang. Dua faktor tersebut dinilai membantu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi suatu negara. Ia mencontohkan, di India, 15 juta perempuan memperoleh akses kesehatan dengan adanya mobile internet. Begitupun dengan 70.000 petani di Vietnam yang menggunakan mobile internet untuk meningkatkan penjualannya.
Karim menerangkan, teknologi termasuk mobile internet tidak sekadar produk, melainkan juga ekosistem yang melibatkan konsumen, pengiklan, dan para mitra seperti pengembang aplikasi serta produsen hardware. Ini merupakan suatu bisnis bernilai besar.
“Masa depan dunia ada di mobile internet. Saat ini, US$ 1,6 triliun ekonomi asia didapat dari mobile, atau 5,4% dari PDB kawasan,” terang dia lagi.
Editor: Sigit Kurniawan