Perusahaan patungan (jount venture) antara GoJek (GoTo) Group dengan Unilever Group, yakni GoToko berupaya terus memperluas jangkauan operasional di wilayah Jabodetabek. Hal ini dilakukan dengan membidik target dapat melayani dan menjangkau warung kelontong sebanyak 2,5 juta unit.
CEO dan Direktur Utama GoToko Gurnoor Dhillon menjelaskan, sasaran warung yang menjadi bakal dijajaki menjadi mitra yakni usaha yang belum terlayani dengan baik underserved retails. Alasannya, yaitu warung merupakan jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang mampu menggerakkan roda perekonomian nasional.
“Warung kelontong memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional. Namun, masih terdapat sekitar 2,5 juta warung kelontong yang saat ini belum terlayani dengan baik,” kata Dhillon melalui keterangannya, dikutip Jumat (4/2/2022).
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM saat ini ada sekitar 3,6 juta warung kelontong yang menyumbang hingga 80% terhadap penjualan ritel di Indonesia. Menurut catatan lembaga yang sama, usaha kerakyatan juga berkontribusi hingga 61,07% atau setara Rp 8.573 triliun lebih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dhillon menyebut belum terlayaninya 2,5 juta warung kelontong tersebut akibat dari kompleksitas distribusi barang di Indonesia dan sulit dijangkau produsen barang kemasan ternama (brand principals). Selama ini pengusaha warung kelontong menghadapi berbagai tantangan seperti kesulitan mendapatkan produk dengan harga kompetitif, terbatasnya produk yang ditawarkan dan kurangnya layanan pengiriman barang yang andal dan hemat biaya.
Untuk itu, GoToko hadir sebagai solusi yang menghubungkan produsen barang kemasan ternama dengan para pelaku usaha warung kelontong. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasokan barang jualannya dengan menciptakan proses distribusi yang semakin efisien.
“Kehadiran GoToko diharapkan bisa membantu pengembangan usaha warung kelontong. Kondisi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, terutama mendukung misi pemerintah sebagai tuan rumah G20 untuk lebih memberdayakan sekaligus mendigitalisasi UKM,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dhillon menjelaskan, GoToko memutuskan untuk melanjutkan ekspansinya setelah perusahaan sukses membantu dan mengembangkan ribuan warung kelontong di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan selama setahun terakhir. Dia menjelaskan, platform GoToko memungkinkan para pengguna mengelola kebutuhan pasokan barang dengan jaminan pengiriman yang andal.
Hal ini, menurutnya dibutuhkan pengusaha warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan. “Perusahaan dan para pemegang saham memutuskan untuk memperluas jangkauan operasional berdasarkan imbal balik positif dan minat tinggi yang diterima dari para pengguna. Kami sangat senang dapat memberikan dampak positif dan nilai tambah yang optimal. Oleh karena itu, kami ingin platform digital GoToko dapat menjangkau lebih banyak para pelaku usaha warung kelontong,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo