Grab Ikut Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kota Kupang dan Jayapura
Indonesia Bagian Timur memainkan peran penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tercatat, wilayah Papua dan Nusa Tenggara Timur memiliki pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di atas wilayah Indonesia lainnya.
Berdasarkan hasil riset dari LPEM FEB UI, roda perekonomian di wilayah Indonesia Timur, terutama di kota Jayapura dan Kupang meningkat semenjak kehadiran layanan Grab di kedua kota tersebut. Riset menemukan bahwa layanan transportasi, pengiriman, dan digital Grab mendorong padatnya aktivitas masyarakat kota Jayapura dan Kupang.
Terpilihnya Grab oleh LPEM FEB UI sebagai studi kasus dampak teknologi digital pada aktivitas sosial ekonomi di kota Kupang dan Jayapura sebab Grab gencar mengembangkan ekosistem digitalnya di kedua kota tersebut. Pada tahun 2017, Grab hadir di Jayapura melalui GrabKios dan diikuti oleh GrabBike serta GrabCar pada tahun yang sama. Kini, kota tersebut sudah dilengkapi dengan layanan GrabExpress dan GrabFood.
Sedangkan di Kupang, Grab pertama kali hadir pada tahun 2018 lalu. Hingga saat ini, GrabFood, GrabKios, dan GrabMart telah hadir di kota Kupang melengkapi layanan transportasi yang sudah lebih dulu ada untuk mendukung aktivitas harian masyarakat.
Riatu Mariatul Qibtiyyah, Direktur LPEM FEB UI menjelaskan bahwa masuknya para mitra ke platform Grab, ditambah dengan pelatihan digital yang diberikan oleh Grab mendorong inklusi digital di kedua kota tersebut. Hasil riset menemukan bahwa tingkat penggunaan teknologi internet dan smartphone para mitra merchant di Kupang dan Jayapura telah mencapai 100%.
“Kami menemukan bahwa tingkat penggunaan internet dan smartphone di kedua wilayah terseut lebih tinggi dua kali lipat dibanding rata-rata populasi, yaitu mencapai 100%. Selain itu, 7 dari 10 mitra pengemudi Grab menggunakan teknologi dengan intensitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan pengemudi non-Grab,” jelas Riatu.
Selanjutnya, Riatu mengatakan bahwa selain inklusi digital, inklusi keuangan juga tumbuh cukup tinggi di kedua wilayah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hasil riset yang menemukan bahwa penggunaan e-wallet mitra merchant Grab telah mencapai 87 poin presentase lebih tinggi dibanding non Grab.
“Sebanyak 100% mitra pengemudi Grab memiliki akses ke Bank Account dan e-wallet. Menariknya, kami menemukan bahwa sebanyak 50% dari mitra Grab menyatakan bahwa Grab adalah alasan mereka memiliki akun keuangan digital,” kata Riatu.
Selain itu, Grab menyediakan berbagai fitur dan kebijakan yang dapat membantu mitra pengemudi dan pelanggan perempuan. Riset memperlihatkan bahwa safety centre dan penyamaran nomor telepon telah membantu mitra pengemudi dan pelanggan perempuan menggunakan layanan denga naman dan nyaman.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI menyampaikan apresiasi kepada Grab yang telah mendorong inklusivitas ekonomi digital hingga ke hampir seluruh penjuru wilayah Indonesia. Menurutnya, keterlibatan Grab ini merupakan salah satu bentuk dukungan penting dalam pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
“Teknologi digital dapat menjadi motor pendorong kegiatan ekonomi. Kehadiran Grab menjadi penting dalam upaya memperluas adopsi teknologi di Kupang serta Jayapura. Harapannya, Grab dapat terus mengambil peran dengan menghadirkan berbagai solusi, khususnya di wilayah timur Indonesia,” kata Airlangga.
Sementara itu, Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia mengatakan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh LPEM FEB UI menjadi bukti kuatnya komitmen Grab untuk Indonesia. Dengan adanya riset ini, merupakan bukti bahwa Grab turut mendorong ekonomi digital bukan hanya di kota-kota besar saja, melainkan seluruh penjuru wilayah.
“Temuan bahwa Grab telah mendorong geliat ekonomi di Jayapura dan Kupang menyemangati kami untuk terus mempelopori lebih banyak solusi digital untuk mendukung majunya ekonomi digital. Kami harap, kami bisa terus berkontribusi dan menjadi platform terpercaya masyarakat Indonesia,” tutup Neneng.
Editor: Eko Adiwaluyo