Elon Musk terus melakukan inovasi di beragam aspek. Kali ini, pria 52 tahun itu menyajikan terobosan lewat Grok yang hadir untuk menyaingi ChatGPT.
Grok sendiri merupakan sebuah chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk yang bernama xAI. Dikutip dari akun Twitter atau X dari xAI pada Rabu (8/11/2023), Grok merupakan terobosan yang menerapkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Grok adalah hasil pemanfaatan AI yang dimaksudkan untuk menjawab hampir semua hal. Bahkan Grok mampu menyarankan pertanyaan apa yang harus diajukan,” tulis akun xAI.
BACA JUGA: Elon Musk Rilis Chatbot Bernama Grok-1, Lebih Canggih dari ChatGPT
Layanan berbasis web yang terintegrasi dengan Twitter itu sendiri dikemas dengan unik. Pasalnya, AI yang diterapkan akan mencoba memberikan jawaban dengan sedikit sentuhan humor.
“Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat memberontak. Jadi mohon jangan menggunakannya jika Anda membenci humor,” kata akun tersebut.
Disebutkan juga bahwa keuntungan unik dan mendasar dari chatbot ini adalah web itu memiliki pengetahuan dunia secara real-time melalui platform X. AI dalam chatbot ini juga akan menjawab pertanyaan pedas yang ditolak oleh sebagian besar sistem AI lainnya.
BACA JUGA: Rebranding, Twitter Tak Lagi Sekadar Media Sosial?
Saat ini, chatbot tersebut masih dikembangkan dalam tahap awal. Pasalnya, early beta product masih menjalani tahapan uji coba selama dua bulan.
Agar chatbot ini bisa segera berfungsi secara optimal, xAI pun menyarankan agar para pengguna bisa memanfaatkan chatbot itu sesering mungkin agar terus mengalami peningkatan pesat setiap pekan.
Pengembangan chatbot ini pun melibatkan sebuah ekosistem dari xAI yang disebut dengan xAI PromptIDE. Ekosistem integrated development environment itu disajikan sebagai penunjang penelitian rekayasa dan interpretabilitas yang cepat.
BACA JUGA: Machine Learning: Membuka Pintu Era Kecerdasan Buatan
Ekosistem ini diyakini mampu mempercepat proses rekayasa dengan memanfaatkan software development kit (SDK). Dengan begitu, kinerja visualisasi Grok bisa ditunjang oleh complex prompting techniques dan rich analytics.
Ekosistem ini didesain untuk membantu chatbot mengulangi dengan cepat berbagai perintah dan teknik prompting. Sayangnya, saat ini chatbot tersebut belum bisa dinikmati secara terbuka karena chatbot hanya bisa diakses oleh pengguna yang telah terdaftar dalam early access program.
Untuk menggunakan Grok, pengguna bisa mengakes lewat tautan https://grok.x.ai/.
Selanjutnya, dalam. homepage Grok yang menggambarkan chatbot itu sebagai ‘conversational AI for understanding the universe’ itu, pengguna perlu memasukkan alamat email yang digunakan dalam akun Twitter. Setelah itu, pengguna akan menerima email jika disetujui untuk terlibat dalam early access program.
Editor: Ranto Rajagukguk