Grosir adalah salah satu kata dalam dunia perdagangan yang cukup penting. Grosir dalam definisi sederhana seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar.
Dari turunan kata grosir, muncul kata grosiran atau artinya pembelian dalam jumlah besar. Pedagang grosir tidak menjual barangnya secara langsung ke pembeli akhir, namun menjual kembali ke pedagang eceran.
Artinya, grosir sendiri memiliki jenis-jenis yang membedakan kelasnya, mulai dari yang paling besar, hingga yang paling kecil. Berikut adalah jenis-jenisnya, dan perbedaannya.
Jenis-jenis Grosir
Arif Yusuf Hamali dalam bukunya yang berjudul “Pemahaman Kewirausahaan” menjelaskan ada empat jenis pedagang grosir.
1. Grosir pedagang besar
Di dalam bukunya, Arif menjelaskan grosir pedagang besar adalah bisnis mandiri yang menangani barang-barang sendiri. Grosir pedagang besar sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian.
BACA JUGA: Mengenal Greenshoe, Istilah Populer dalam Dunia Saham
a. Grosir dengan pelayanan penuh
Jenis grosir ini seperti namanya menawarkan pelayanan penuh mulai dari pemberian kredit, wiraniaga, pergudangan, pemberian bantuan manajemen, dan penyerahan barang. Jenis ini masih dapat diturunkan lagi menjadi dua.
– Pedagang Grosir
Pedagang grosir, yakni pedagang yang menjual ke pengecer, serta memberikan layanan penuh.
– Penyalur Industri
Penyalur industri sendiri lebih menyalurkan jasa dan produknya kepada pabrik, dibandingkan kepada pengecer.
b. Grosir dengan pelayanan terbatas
Seperti namanya, jenis grosir ini memberikan pelayanan terbatas baik kepada penyuplai dan pembeli. Salah satu contoh dari grosir ini adalah grosir perantara dan koperasi produsen.
2. Grosir Serba Aneka
Jenis grosir ini adalah grosir yang terdiri dari beberapa pelaku di dalam sebuah sektor. Misal dalam sektor pertanian, terdapat pengumpul hasil pertanian dan perusahaan pelanggan.
3. Kantor dan Cabang Pengecer
Jenis grosir ini menurut Arif adalah operasi penjualan yang dilakukan secara masif, dan lebih banyak dilakukan oleh penjual.
BACA JUGA: Impor Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
Perbedaan dengan Pedagang Eceran
Arif mengatakan ada tiga perbedaan utama antara pedagang grosir dan pedagang eceran. Pertama, pedagang grosir kurang memperhatikan promosi, iklim, suasana lokasi, karena berhubungan dengan pelanggan bisnis, bukan konsumen akhir.
Kedua, pedagang grosir melakukan transaksi yang jauh lebih besar dibandingkan pedagang eceran. Ketiga, para pedagang besar biasanya menguasai daerah niaga lebih besar daripada pedagang eceran.
Perbedaan Pedagang Grosir dengan Makelar dan Agen
Perbedaan antara pedagang grosir dengan makelar dan agen terletak pada fungsinya. Makelar dan agen tidak memiliki barang dan hanya menjalankan beberapa fungsi.
Fungsinya yaitu sebagai penghubung antara pembeli dan penjual, serta membantu dalam proses negosiasi. Sementara itu, agen sendiri menjadi wali penjual atau pembeli dengan dasar yang lebih permanen. Salah satu contoh agen, yakni agen produsen, agen penjualan, dan pedagang komisi.
Berikut adalah definisi dari grosir dan jenis-jenisnya. Di dalam grosir terdapat jenis-jenis yang menentukan skala dan persebaran penjualan produknya.
Editor: Ranto Rajagukguk