Gurihnya Bisnis Risoles Mamee ShooShan

marketeers article

Bisnis makanan adalah bisnis yang tidak ada matinya. Meski dijejali banyak pemain, asalkan fokus dan inovatif, bisnis ini bisa dilakoni dengan sukses. Demikian juga dengan yang dirintis oleh Jessika Fauzi dengan bisnis risolesnya. Dengan mengusung merek Mamee ShooShan, Jessika Fauzi berhasil membesarkan risoles dengan tiga dapur inti yang ada di Bandung, Bogor, dan Denpasar. Risoles dengan aneka variannya pun sudah merambah pelanggan di berbagai kota.

Berikut penuturan Jessika Fauzi kepada Marketeers dalam rangka audisi Marketeers Youth StartUp Icon 2013:

Ceritakan sedikit tentang latar belakang bisnis yang baru Anda rintis dan pencapaian yang sudah didapati selama ini?

Roemah Prija The Femme berdiri pada November  tahun 2011. Berawal dari usaha toko online dengan nama Roemah Prija dan The Femme yang kemudian disatukan menjadi nama perusahaan kami, yaitu Roemah Prija The Femme. Usaha pertama kami bergerak di bidang rajut spesialis bahan katun. Kemudian kami mengembangkan usaha tersebut dengan bentuk kemitraan. Alhamdulillah pada saat itu sudah ada lima  orang yang sudah tertarik bergabung. Salah satunya ada di Banten, Jakarta, Bandung, dan Depok.

Kemudian saya merambah dunia kuliner. Dengan resep risoles keluarga yang sudah turun temurun, akhirnya sebagai pasangan suami istri, kami memutuskan untuk membuat usaha kulines Risoles Krim Susu Keju. Mengenai nama, pada saat itu saya masih memikirkan kira-kira merek apa yang cocok dan pas untuk risoles kami. Hingga akhirnya terbesit sebuah ide, yang kebetulan adalah koki dari risoles kami bernama Susan. Kami terbiasa menyapa beliau dengan sapaan Mamih. Dari sini, kami menggunakan  merek Mamee ShooShan.

Bisnis ini kami luncurkan pertama kali  di Bandung. Bertempat di lokasi Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Bandung. Kami mengundang beberapa rekan, kolega, dan mitra  bisnis untuk hadir dalam acara tersebut. Tidak terlalu besar acaranya. Namun, usaha yang kami konsepkan dalam bentuk kemitraan tersebut closing dengan nilai omzet senilai Rp 24 juta pada saat itu. Dari situ,  kami memfokuskan usaha Mamee ShooShan hingga memiliki beberapa cabang di beberapa kota di seluruh Indonesia. Saat ini Mamee ShooShan telah memiliki tiga  Dapur Produksi inti (Master Franchise), yaitu berlokasi di kota Bandung, Denpasar, dan Bogor. Dapur Produksi Mamee ShooShan pun hingga saat ini telah melayani pemesanan risoles untuk mitra usaha hingga ke kota Banjarmasin, Pekanbaru, Sukabumi, Bogor, Sumedang, Jatinangor, Cimahi, dan sebagainya.

Mamee ShooShan memfokuskan kepada usaha kuliner pada produk risoles dengan identitas citarasa krim, susu, dan keju di dalamnya. Ke depannya, Mamee ShooShan mencanangkan akan membuat risoles dengan total jumlah 50 aneka rasa.  Sejak pertama kali berdiri, Mamee ShooShan mengeluarkan enam varian rasa. Namun, hingga saat ini, telah keluar 12 rasa yang dapat dipesan oleh konsumen di setiap gerai Mamee ShooShan.

Krim yang terdapat di bagian terdalam, susu yang melapisi lembut kulit risolesnya, dan Keju yang mengisi di setiap risoles Mamee ShooShan. Risoles sejak zaman dahulu bukanlah suatu produk yang unik.  Kalau bermain di unik saja, waktu yang menentukan. Tetapi, kalau bermain di citarasa, mudah-mudahan stabil bisnisnya.  Bulan pertama hingga bulan ke-12 berdiri alhamdulillah telah closing sebanyak 30 mitra niaga lebih tersebar di beberapa kota di Indonesia dan tiga  dapur produksi (master franchise). 

Omset Mamee ShooShan mengalami peningkatan. Saya pribadi percaya dalam setiap kegiatan apa pun yang dilakukan oleh kita yang menentukan adalah kita, bukan orang lain.  Secara omzet, jelas mengalami kenaikan, karena memang kami yang membuat hal tersebut terjadi, dan ditambah juga doa orang tua yang selalu mendukung kita, serta berkah Allah SWT.

Fokus saja dengan usaha pribadi, tidak usah dan tidak akan pernah sibuk dengan usaha orang lain. Jadi strategi kami adalah fokus saja pada usaha pribadi. Satu tahun berdiri, begitu banyak prestasi internal yang didapatkan, yang utama adalah kemapanan finansial seluruh tim Mamee ShooShan. Sebagai indikator adalah memberangkatkan dua  orang tim ke Singapura menggunakan dana perusahaan.

Apa yang telah Anda lakukan dalam mengangkat perekonomian daerah Anda?

Untuk mengangkat perekonomian daerah/negara diperlukan sinkronisasi antarmasyarakat dengan pengusaha lokal setempat. Sebab itu, Mamee ShooShan dari Roemah Prija The Femme Group (RPTF Group) berdiri dengan konsep kemitraan yang dapat dimiliki oleh siapa saja. Cara kami mengurangi pengangguran adalah bukan dengan membuka lapangan pekerjaan seluasnya. Namun, dengan memberikan fasilitas sebesarnya agar seluruh masyarakat Bandung dan khususnya masyarakat Indonesia, dapat memilih profesi sebagai pengusaha, dengan nilai investasi yang terjangkau, dapat dimiliki oleh siapa saja.

Dengan kelebihan Mamee ShooShan, yaitu memberikan konsultasi berkesinambungan baik secara fisik maupun non fisik, diharapkan seluruh calon mitra usaha dan mitra usaha, dapat bertumbuh jiwa mitra usahanya seiring berkembangnya gerai mereka bersama Mamee ShooShan dari RPTF Group

Apa motivasi Anda dalam mengikuti kontes ini, dan kenapa Anda layak disebut sebagai ikon wirausaha muda di dunia startup dari kota Anda?

Motivasi saya mengikuti kontes isi adalah karena agar saya dan Mamee ShooShan dapat dikenal oleh masyaratkat sebagai selain produsen risoles Krim Susu dan Keju, juga sebagai pencetak pengusaha kuliner baru di Indonesia yang berkualitas.  Mengapa kami layak disebut sebagai ikon wirausaha muda di dunia startup dari Bandung karena selama 14 Bulan membangun Mamee ShooShan saya dan tim telah mencetak 30 pengusaha muda di bandung, dua  di Bali, satu di Banjarmasin,  satu di Pekanbaru, dan beberapa di Jabodetabek.  Selain itu, adalah karena saya sanggup dan dapat menyebarkan visi saya, menularkan antusiasme saya sebagai pengusaha sehingga indonesia menjadi lebih  baik.

Related

award
SPSAwArDS