XL Axiata menggenjot akselerasi transformasi digital di dalam perusahaan. Kali ini, XL Axiata bermitra dengan Cloudera, perusahaan penyedia data cloud untuk enterprise.
“Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lonjakan layanan yang signifikan bagi seluruh operator telekomunikasi di Indonesia. Di tengah demand yang tinggi, terdapat tantangan dalam menghasilkan produk dan layanan yang customer centric dan menarik,” kata Fanly Tanto, Country Manager Cloudera Indonesia.
Dengan mengadopsi platform manajemen data cloud-agnostic dari Cloudera, XL Axiata dapat menggunakan teknologi data, analitik, machine learning, dan artificial intelligent (AI) untuk menganalisis profil pelanggan, mengurangi churn rate sembari meningkatkan kinerja jaringan.
Salah satu yang digunakan XL Axiata saat ini adalah Synapse, platform sharing di grup perusahaan yang disediakan Cloudera. Fitur kunci dari Synapse adalah qbo insight, yaitu sebuah tool self-service conversational berbasis AI yang dikembangkan oleh Unscrambi, partner Cloudera.
Tool ini memungkinkan para penggunakan untuk bertanya seputar bisnis perusahaan di mana saja dan kapan saja, mulai dari informasi mengenai pendapatan, jumlah pelanggan, penggunaan, dan konsumsi. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa mendapatkan informasi dan melakukan factor analysis dengan sangat cepat.
Bagi Director dan Chief Commercial Officer XL Axiata David Arcelus, alat ini memungkinkan perusahaanya mengelola data secara lebih efektif. User yang paling non-teknis sekalipun bisa mengakses data dan menggali insight yang diperlukan secara cepat,” ujarnya.
David menuturkan, solusi dari Cloudera akan membantu XL Axiata untuk mengambilkan keputusan bisnis berdasar data dan insight-driven, serta menghasilkan produk dan layanan yang disukai pelanggan Indonesia.
Saat ini transformasi digital terus digiatkan oleh banyak organisasi. Hal ini menjadi kian wajar, karena saat ini tren marketing sudah masuk pada era 5.0. Dalam buku Marketing 5.0 yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan memaparkan bahwa salah satu unsur utama dalam era Marketing 5.0 adalah data-driven marketing. Aktivitas marketing berbasis data yang kuat dan real time sehingga tidak ada gap waktu yang lebar antara pengumpulan data dengan pengambilan keputusan.
Editor: Ramadhan Triwijanarko