PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mengoptimalkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi berbagai tantangan industri. Hal itu dalam rangka untuk mendukung pengembangan usaha.
Qomaruzzaman, Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim mengatakan peningkatan kapasitas dan kemampuan sangat penting untuk pengembangan keterampilan nonteknis karyawan.
BACA JUGA: Kembangkan Labuan Bajo, Pupuk Kaltim Dorong lewat Olahraga
“Dengan berbagai rencana pengembangan yang akan dilakukan Pupuk Kaltim, seluruh karyawan diharap memiliki kesiapan guna mendukung rencana tersebut agar tercapai secara maksimal,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Qomaruzzaman menuturkan kesiapan karyawan guna terciptanya SDM unggul dan kompeten di berbagai bidang perlu dilaksanakan secara berkala agar Pupuk Kaltim mampu mewujudkan visi misi perusahaan melalui peningkatan kinerja yang lebih optimal. Menurutnya, SDM unggul dan kompeten merupakan salah satu fokus Pupuk Kaltim dalam meningkatkan daya saing serta pengembangan bisnis yang lebih kompetitif.
BACA JUGA: PKT Tegaskan Kesiapan Mengatasi Potensi Krisis Pangan Tahun Depan
Pasalnya, karyawan selaku ujung tombak perusahaan harus memiliki kesiapan sekaligus tanggung jawab bekerja secara optimal, sehingga realisasi kinerja perusahaan dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan.
“Kami harap karyawan mampu memahami esensi dan principal terhadap pengembangan kapasitas agar mampu menjalankan tugas perusahaan dengan lebih optimal di masa datang,” ujarnya.
Tina Kemala Intan, Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia mengatakan pengembangan kapasitas diri sangat dipengaruhi oleh karakter personal dan kompetensi yang dimiliki, sehingga karyawan dengan kompetensi tinggi punya kapasitas, karakter dan dorongan untuk menjadi katalisator masa depan. Mereka memiliki kemampuan dan aspirasi untuk memegang kepemimpinan berturut-turut dalam organisasi.
Hal ini dilihat dari kemampuan setiap personal mulai dari keterampilan dan pengetahuan, motivasi atau sifat yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja secara optimal, termasuk pola pikir kritis dan maju. Jika telah memiliki seluruh faktor tersebut, maka karyawan akan memiliki kemampuan memeriksa masalah dengan cara yang unik dan tidak biasa, serta menguasai keterampilan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan beragam jenis orang.
“Selain itu, karyawan juga bisa mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sehingga dapat mengantisipasi berbagai hal yang dapat mempengaruhi kinerja untuk mencapai hasil maksimal dari situasi yang dihadapi,” ucap Tina.
Dia menekankan pentingnya bagi karyawan mengedepankan prinsip sukses tidak dapat dicapai tanpa mengambil risiko, mengingat selalu ada kemungkinan bahwa segala sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dalam kebanyakan kasus, seseorang tidak akan tahu hingga mencoba.
Bahkan, kegagalan harus dilihat sebagai kurva pembelajaran untuk meningkatkan upaya dalam mencapai target ke depan.
“Hal ini hendaknya bisa ditanamkan dalam diri karyawan untuk meningkatkan kapasitas diri dan kemampuan dalam mendorong kinerja secara berkelanjutan,” tuturnya.