Aplikasi penerjemah bahasa berbasis artificial intelligence (AI), DeepL terus mengembangkan layanannya untuk menyasar bisnis-bisnis yang membutuhkan terjemahan. Hingga saat ini, aplikasi ini bisa menerjemahkan sebanyak 30 bahasa termasuk Indonesia.
Jaroslaw Kutylowski, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) DeepL menuturkan, sejak didirikan pada 2017 layanan ini berkembang dengan pesat di Tanah Air. Pasalnya, sebanyak 47,8% pengguna internet merupakan pengguna aplikasi penerjemahaan.
BACA JUGA: Mudahkan Pengguna, TikTok Luncurkan Fitur Teks dan Alat Penerjemah
Jaroslaw mengklaim, hingga sekarang aplikasi ini telah membantu 20.000 bisnis dari berbagai sektor untuk mengembangkan usahanya. Adapun beberapa sektor yang memanfaatkan layanan DeepL yakni perusahaan-perusahaan di bidang hukum, retail, pemerintahan, dan lainnya.
“Setiap bahasa itu spesial. Kami telah memberikan upaya besar untuk perkembangan penerjemahan dalam Bahasa Indonesia, dan kami juga menyadari pentingnya memahami perbedaan budaya untuk memberikan terjemahan paling akurat,” kata Jaroslaw, Jumat (31/3/2023).
DeepL tersedia lewat aplikasi mobile melalui Android dan iOS, aplikasi desktop seperti Windows dan MacOS. Kemudian dapat diakses pula melalui browser extension seperti Chrome dan Edge, dan web di DeepL.com.
BACA JUGA: Meta Umumkan Tengah Membuat Perangkat Penerjemah dalam Bentuk AI
Jarek bilang, layanan penerjemah berbasis AI memiliki keunggulan yaitu dapat menangkap berbagai variasi, konteks atau nuansa sekecil apa pun dan memasukkannya ke dalam hasil terjemahan. Sehingga bahasa tidak menjadi kendala dalam berkomunikasi, apalagi yang berhubungan dengan pengembangan bisnis.
“Awalnya cukup sulit bagi kami, sebagai perusahaan dari Eropa, untuk beradaptasi dengan budaya dan norma di negara Asia. Namun, kini setelah ekspansi ke Indonesia dan Korea, kami percaya bahwa teknologi DeepL dapat meruntuhkan hambatan kultural dengan lebih mudah,” ujarnya.
Di sisi lain, Jarek membeberkan ide awal pendirian DeepL dimulai dengan melihat adanya perkembangan besar di bidang teknologi neural network. DeepL bereksperimen dengan neural network dan kemajuan terbaru dalam mesin penerjemahan dengan tujuan menghasilkan terjemahan berbasis AI yang paling bernuansa dan kontekstual.
Dalam skala bisnis, dia menyadari banyak perusahaan yang perlu menjangkau pasar secara global, dan mereka perlu bekerja sama dengan pasar di luar negara mereka, sehingga mereka membutuhkan solusi yang cepat terkait komunikasi. Namun, tidak semua perusahaan mampu mengeluarkan biaya untuk menyewa layanan penerjemah, sehingga lebih mudah bagi perusahaan tersebut untuk menggunakan DeepL dan menerjemahkan semua bentuk komunikasi mereka sendiri.
“Tujuan DeepL masih tetap sama, yaitu menyatukan orang-orang melalui komunikasi yang akurat, dan membantu organisasi untuk menjangkau pelanggan di seluruh dunia tanpa hambatan komunikasi. Pada tahun 2022, kami meluncurkan opsi penerjemahan Bahasa Indonesia,” pungkasnya.