Startup di bidang co-living, Cove, mendapatkan suntikan dana sebesar U$ 4,6 juta. Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Keppel Land, yang merupakan bagian dari konglomerasi Singapura Keppel Corporation. Diikuti pula oleh Idinvest Partners, Antler, Venturra, Yuj Ventures, dan angel investor lainnya.
“Cove memiliki strategi pengembangan pasar yang sejalan dengan Keppel Land. Kami berharap pengalaman dan jaringan kami dapat dioptimalisasikan oleh Cove sebagai penyedia rumah atau kamar bagi konsumen yang ingin mendapatkan tempat tinggal,” ujar CEO Keppel Land Tan Swee Yiow.
Hadir pada tahun 2018, Cove sudah dapat memperluas layanannya dari Singapura ke Jakarta dengan menghadirkan hunian bagi para profesional, pelajar, dan mahasiswa. Menurut Co-Founder dan CEO Cove Guillaume Castagne, kota-kota besar di Asia Tenggara memiliki potensi bagi pengembangan bisnis co-living. Potensi pasar bisnis tersebut diperkirakan dapat mencapai US$ 28 miliar.
“Namun, tingginya harga properti membuat para anak muda enggan membeli properti. Karena itu, team Cove hadir memberikan solusi untuk hunian yang terjangkau. Teknologi juga digunakan untuk membantu mengoptimalkan waktu para penggunanya untuk mencari dan menyewa kamar,” jelas Guillaume.
Saat ini, Cove memiliki proyek besar bersama dengan Lippo Group untuk menghadirkan hunian co-living sebanyak 138 kamar bagi para mahasiswa dan terletak di luar Jakarta. Guillaume mengatakan, hunian untuk mahasiswa ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Cove juga menargetkan akan meningkatkan layanan sebesar dua kali lipat dengan menghadirkan 1000 kamar pada Semester I tahun 2021 mendatang, selain itu Cove juga menargetkan akan melakukan ekspansi ke pasar lain di wilayah Asia Tenggara diantaranya Vietnam dan Filipina.
Editor: Ramadhan Triwijanarko