Hanya 13% Konsumen Percaya Transparansi di Industri F&B

marketeers article

Zebra Technologies Corporation merilis hasil survei mereka bertajuk Food Safety Supply Chain Vision Study. Survei ini mengungkapkan pandangan konsumen dan para pemimpin di industri food & beverages (F&B) di seluruh dunia mengenai keamanan, traceability, serta transparansi produk mulai dari distribusi hingga ke toko-toko dan restoran.

Para responden mengatakan bahwa kekhawatiran utama mereka tentang keamanan pangan meliputi kebersihan dapur restoran dan kebersihan pramusaji, wabah yang menular melalui makanan, penyakit yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, serta penarikan makanan dan minuman. Konsumen mengatakan mereka tidak akan mudah memaafkan bila mengalami insiden yang berkaitan dengan makanan.

Dengan meningkatnya perhatian orang pada masalah kesehatan dan gaya hidup sehat, tak mengejutkan bila konsumen dan para pemimpin di industri F&B makin tertarik pada sumber, kualitas, dan keamanan makanan mereka. Namun, ada gap antara apa yang diyakini konsumen dan apa yang dipikirkan oleh para pelaku di industri ini.

Hanya 13% konsumen yang merasa bahwa industri benar-benar siap mengelola traceability makanan mereka dan transparan tentang cara makanan mereka didistribusikan di supply chain yang ada. Sementara itu, di sisi pemimpin industri ini, hanya 27% yang yakin bahwa mereka benar-benar siap.

“Masih banyak yang harus dilakukan untuk memperbaiki kepercayaan konsumen dan meningkatkan traceability makanan. Perusahaan biasanya memiliki lebih banyak informasi yang dapat diberikan kepada konsumen agar tingkat kepercayaan mereka terhadap asal sumber makanan semakin membaik,” ujar Tracy Yeo selaku Country Lead for Indonesia Zebra Technologies Asia Pacific.

Dalam studi ini Zebra juga menemukan bahwa teknologi berperan penting untuk menanggulangi gap yang ada antara para pemain di industri dan konsumen. Teknologi dapat membantu track and trace produk mulai dari penanganan pengiriman, penyimpanan, hingga pemeriksaan kualitas. Hal-hal ini diyakini bisa membantu perusahaan mendcapatkan kepercayaan dari konsumen.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related