HappyFresh Siap Pimpin Industri Online Groceries di Asia Tenggara

marketeers article

Beberapa waktu lalu, HappyFresh berhasil menutup pendanaan Series C dengan dana yang diraih mencapai US$ 20 miliar. Dana tersebut dipimpin oleh Mirae Asset-Naver Growth Fund, diikuti oleh partner lainnya antara lain LINE Ventures, Singha Ventures, dan Grab Ventures.

Dana yang didapat akan digunakan untuk ekspansi pada level kota dan negara. Selain itu, dana akan digunakan sebagai investasi teknologi dan untuk mendukung perkembangan tim. Seperti fungsi spesialis data science dan teknologi omnichannel.

“Fokus utama kami berada di perluasan jangkauan, investasi di teknologi terkini untuk menunjang inovasi, dan memperkerjakan pekerja bertalenta tingkat atas untuk menopang perkembangan tersebut,” terang CEO HappyFresh Guillem Segarra dalam siaran persnya.

Baginya, komitmen HappyFresh akan berputar pada pengembangan di industri ritel, mendorong dampak sosial di rantai harga, serta menciptakan lapangan kerja baru untuk menunjang tren konsumen. Hal ini akan dimulai dari inovasi di tingkat petani hingga revolusi supermarket.

“Sistem pangan Asia sedang mengalami perubahan signifikan dan kami berada di pusatnya di Asia Tenggara. Apa yang kami lihat sehari-hari meyakinkan bahwa dalam waktu dekat, semua warga Asia Tenggara akan lebih memilih untuk melakukan belanja bulanan secara online, dan kami percaya bahwa Asia Tenggara akan memimpin,” tambah Segarra.

Pada investasi teknologi, HappyFresh percaya bahwa saat ini merupakan era layanan personalisasi. Oleh sebabnya, teknologi pendukung akan disiapkan untuk menyambut era personalisasi tersebut. Segarra menilai HappyFresh sudah memiliki pondasi yang baik untuk menuju pada era tersebut. “Kami telah memulai pondasi untuk memimpin revolusi data seiring merancang solusi berdasarkan informasi yang mengumpulkan data dari pembelian yang dibuat secara online,” jelasnya.

Baginya saat ini HappyFresh bisa memprediksi permintaan produk. Menawarkan layanan yang dipersonalisasi di seluruh platform dan saluran digital. Koordinasi persediaan dan pengantaran secara efisien dengan jasa on demand di bawah waktu satu jam dan bergerak menuju pengantaran secara real time.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related