Harbolnas Dorong Konsumsi Masyarakat di Akhir Tahun

marketeers article

Jelang akhir tahun, konsumsi masyarakat diperkirakan akan melonjak. Studi dari DBS Group Research memproyeksikan hadirnya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di bulan Desember akan menjadi salah satu faktor.

“Penjualan ritel akan naik saat Natal dan di akhir tahun. Perusahaan ritel bisa meningkatkan penjualan mereka selama masa tersebut, akan tetapi maraknya ritel online dan e-commerce dapat menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan ritel. Hal ini dikarenakan program Harbolnas yang jatuh di bulan Desember tentunya menawarkan berbagai program promo menarik dan kemudahan berbelanja secara online,” kata analis DBS Group Research David Arie Hartono.

Riset ini juga menyebutkan bahwa kontribusi penjualan online terhadap total penjualan ritel belum mencapai angka yang signifikan. Berkisar di angka 1-2%, namun penjualan online telah tumbuh sangat pesat. Oleh karenanya, untuk bersaing dengan e-commerce, penjual ritel offline harus memasuki pasar online juga.

Penjualan ritel online di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh, karena didukung oleh pembangunan infrastruktur, tingginya tingkat penetrasi telepon pintar, dan meningkatnya populasi penduduk berpenghasilan menengah. Para pemain e-Commerce tidak hanya menjual produk lewat platform Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, Blibli, atau Bukalapak saja, tetapi juga menjual produk lewat media sosial, seperti Instagram.

Sejalan dengan hasil temuan DBS Group Research, survei Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada Oktober tahun ini , memproyeksikan penjualan ritel pada kuartal III 2019 melambat dibanding kuartal sebelumnya. Perlambatan penjualan terjadi pada hampir seluruh komoditas barang yang disurvei, terutama kelompok sandang. Hasil survei mengindikasikan penjualan ritel pada kuartal III 2019 tumbuh 1,8% (year on year), lebih rendah dibandingkan 4,2% pada kuartal II 2019 dan kuartal III tahun lalu sebesar 4,6%.

Perlambatan penjualan tersebut terjadi pada hampir seluruh komoditas barang yang disurvei, terutama kelompok sandang yang hanya tumbuh satu persen. Pada kuartal II, kelompok sandang mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,5% seiring meningkatnya permintaan selama momentum Ramadan dan Idul Fitri. Pertumbuhan ekonomi kuartal III ditopang oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga dan aktivitas pembangunan infrastruktur yang masih berlanjut.

Editor: Sigit Kurniawan

Related