Harga Bahan Baku Melonjak, Ini Strategi Bertahan Kapal Api

marketeers article
Sumber: 123RF

Industri kopi menghadapi sejumlah tantangan dalam beberapa tahun terakhir, terutama masalah harga bahan baku. PT Kapal Api Global, sebagai salah satu merek kopi merasakan dampak dari kenaikan harga komoditas kopi yang cukup drastis.

Robin Setyono, CEO PT Kapal Api Global, dalam dua tahun terakhir, harga kopi merek tersebut meningkat hingga tiga kali lipat. Kenaikan harga ini tidak hanya berlaku untuk kopi, tetapi juga cokelat, yang menjadi salah satu bahan utama dalam beberapa produk Kapal Api.

Kenaikan harga ini menjadi momok tersendiri bagi perusahaan. Dalam kurun waktu satu setengah tahun, harga kopi mengalami kenaikan hingga delapan kali. 

Meskipun kenaikan tersebut terjadi secara bertahap, total peningkatan harga mencapai 50% dibandingkan harga 18 bulan sebelumnya.

BACA JUGA: Anomali Pasar Gen Z, Populasinya Besar tapi Paling Pesimistis

“Dampak dari kenaikan harga ini tidak sepenuhnya dibebankan kepada konsumen, karena sebagian di antaranya diserap oleh perusahaan. Kami harus melakukan beberapa kali penyesuaian untuk tetap menjaga harga yang kompetitif di pasaran,” ujar Robin dalam acara CEO Roundtable Industry Outlook yang dilaksanakan di MarkPlus Campus, Senin (22/7/2024).

Walaupun demikian, Kapal Api tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya. Dalam setiap semester, perusahaan mencatatkan peningkatan volume penjualan, meskipun secara nilai terjadi penurunan akibat kenaikan harga bahan baku. 

Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas konsumen terhadap merek Kapal Api tetap tinggi, dan perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang signifikan. Saat ini, perusahaan menguasai hampir 60% pangsa pasar kopi di Indonesia. 

Pangsa pasar ini mencakup semua merek di bawah naungan Kapal Api, termasuk varian instan dan produk lainnya. Meskipun banyak merek kopi baru bermunculan, perusahaan ini berhasil menjaga posisinya di puncak dengan strategi branding yang kuat dan inovasi produk yang terus menerus.

“Kopi instan, khususnya, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan kami terus berinovasi dengan memperkenalkan berbagai varian kopi, yang menjadi salah satu driver utama pertumbuhan,” ujar Robin.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya Ingatkan Pentingnya Value Making & Brand Building

Dari segi distribusi, Robin memaparkan Kapal Api mencatat pertumbuhan yang baik di luar pulau Jawa, sementara di wilayah Jabodetabek, penjualan cenderung menurun. Stabilitas penjualan di Sumatera menunjukkan bahwa perusahaan mampu menyesuaikan strategi pemasaran sesuai dengan kondisi regional.

Perusahaan juga menghadapi tantangan dalam menjaga kelangsungan bisnis dengan model yang ada saat ini. Ada kebutuhan untuk terus berinovasi dan mencari model bisnis yang lebih berkelanjutan untuk menghadapi persaingan yang makin ketat di industri kopi.

Secara keseluruhan, meskipun menghadapi berbagai tantangan, Kapal Api berhasil menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, inovasi, dan komitmen terhadap kualitas, perusahaan mampu bertahan dan bahkan tumbuh di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS