Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tak bisa terhindarkan. Hal ini menyusul masih berfluktuasinya harga minyak mentah dunia.
Luhut memaparkan harga minyak mentah dunia masih berada di atas US$ 100 per barel. Kenaikan harga minyak mentah itu menjadi tantangan tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga negara-negara di dunia.
Di sisi lain, cadangan minyak strategis Amerika Serikat (AS) dikurangi hingga 3 juta barel. Hal ini menjadi indikasi ke pasar bahwa harga minyak mentah dunia masih berpeluang naik ke depannya.
“Harga minyak ini pun masih berfluktuasi, dan itu akan berat buat kita dan bukan hanya kita saja, seluruh dunia mengalami,” kata Luhut di Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Oleh karena itu, dia memberi sinyal bahwa kenaikan harga BBM penugasan Pertalite dan Solar bersubsidi segera diputuskan dalam waktu dekat. Di tengah penantian keputusan pemerintah pusat, dia meminta pemerintah daerah (Pemda) melakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai alasan harga BBM naik.
“Saya minta Gubernur, Bupati, Wali Kota untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang urgensi kenaikan harga BBM dan langkah-langkah pemerintah meringankan beban masyarakat,” ujarnya.
Dia juga berharap kenaikan harga BBM disikapi secara bijak karena merupakan dinamika yang terjadi di seluruh negara. Pemerintah pusat dan Pemda diminta bahu-membahu dan kompak untuk mempersiapkan teknis bantuan setelah harga BBM naik.
“Ini bukan seperti perang dunia ketiga. Ini dinamika seluruh dunia menghadapi, bagaimana kita menghadapi, kita harus kompak,” ucapnya.
Tak ketinggalan, Luhut turut menyoroti tantangan kenaikan harga komoditas pangan baru-baru ini. Dia memperkirakan kenaikan harga pangan akan menyumbang inflasi yang cukup tinggi jika tidak diantisipasi sesegera mungkin.
Luhut menugaskan Pemda untuk mengidentifikasi secara terperinci ketersediaan suplai dan permintaan pangan di daerah masing-masing. Harga bahan pangan yang secara historis trennya selalu meningkat diminta segera ditindaklanjuti secara cepat.
“Bahan pangan yang secara historis trennya akan meningkat harus dilakukan sejak saat ini di antaranya persiapan cold storage, penanaman di luar sentra produksi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dan kelancaran distribusi,” ucapnya.