Produk Apple telah sangat dikenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penggemarnya pun bisa dikatakan cukup banyak. Merek yang konsisten terhadap kualitas ini pun bisa mengambil hati konsumen di negeri ini meski harganya termasuk yang termahal di dunia. Indonesia menjadi penjual iPhone dengan harga tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.
Beberapa waktu lalu iPhone 7 dan 7 plus secara resmi telah diluncurkan di Amerika dan beberapa negara – namun kecil kemungkinan masuk Indonesia karena kendala kandungan lokal dan teknologi 4G mereka. Dimulai dari harga US$ 649. Tidak bisa dikatakan murah, namun membawa teknologi yang lumayan banyak.
Bahkan, menurut beberapa platform pengukur kinerja (performance benchmarks), smartphone baru ini lebih tangguh dibandingkan beberapa PC.
Namun, berapa sebenarnya biaya produksi iPhone itu sendiri? Berdasarkan data estimasi dari IHS Markit (Nasdaq: INFO) yang dipublikasikan juga oleh Statista, biaya material dan manufakturing (belum termasuk biaya lain seperti R&D dan pemasaran) iPhone 7 termurah menelan biaya sekitar US$ 224,8. Angka segitu pun masih masuk kategori biaya termahal dari produk iPhone yang pernah ada.
Benarkah?