Meski Sering Macet dan Kena Banjir, Harga Properti di Depok Terus Meroket
Banjir besar yang terjadi di awal tahun 2020 di sejumlah kawasan Jakarta ternyata terjadi juga di Depok, Jawa Barat. Tak hanya fasilitas publik, perkantoran, dan infrastruktur saja yang kebanjiran, banjir Depok juga menggenangi sejumlah kawasan perumahan.
Banjir di Kota Depok sudah ada sejak dimulainya pembangunan perumahan pada sekitar tahun 1980an. Apalagi sejak komplek-komplek perumahan masif dibangun mulai tahun 1982, setelah beroperasinya Universitas Indonesia.
Keterbatasan lahan yang tersedia, arah pengembangan penyediaan hunian-hunian baru di Kota Depok mulai mengarah pada hunian vertikal atau apartemen. Terutama di kawasan Margonda, semakin marak pembangunan hunian vertikal tersebut di tengah pasokan lahan yang kian sulit dan mahal untuk membangun rumah tapak.
“Dari empat wilayah penyangga DKI Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kenaikan harga paling pesat terjadi di area Depok,” ujar Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan.
Ike merujuk pada data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2019 yang mencatat indeks harga hunian di Depok dari sisi harga yang ditawarkan penjual mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 12,96% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2018.
Sementara dari sisi suplai, properti di Depok terus mengalami penurunan. Depok sempat mencapai titik suplai properti tertinggi pada kuartal ketiga (2017) sebesar 118,1 namun kemudian suplai terus mengalami penurunan hingga berada pada titik 77,2 pada kuartal keempat (2019) kemarin. Sepanjang tahun 2019 kemarin suplai hunian di Depok berada di bawah angka 100.
“Depok adalah kota di Indonesia yang memiliki kenaikan indeks harga properti paling besar dengan suplai properti paling sedikit. Bisa dibilang kenaikan indeks properti di Depok merupakan 5x kenaikan indeks properti nasional,” ungkap Ike.
Kenaikan indeks harga properti Depok didorong oleh semakin banyaknya pilihan akses transportasi menuju Depok. Seperti Commuter Line dan jalur Jalan Tol Seksi I Depok–Antasari.