PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah beberapa kali melakukan serangkaian uji coba Kereta Cepat Whoosh. Kini, harga tiket kereta cepat dengan relasi Jakarta-Bandung itu telah resmi ditetapkan.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, tarif itu ditetapkan sebagai tarif promo yang mulai diterapkan pada 18 Oktober 2023. “Tarifnya Rp 300.000 untuk semua rute,” kata Eva dalam keterangan pers kepada Marketeers, Minggu (15/10/2023).
Rute perjalanan yang dilayani Kereta Cepat Whoosh yaitu Halim-Padalarang pp dan Halim-Tegalluar pp. Menurutnya, setiap pembelian sudah termasuk layanan gratis KA Feeder dari dan menuju Stasiun Bandung.
Penumpang Kereta Cepat Whoosh juga mendapatkan gratis perjalanan KA Feeder yang jadwalnya sudah disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta cepat. Adapun KA Feeder tersebut akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung.
BACA JUGA: Tinggi Peminat, KCIC Gelar Whoosh Experience Program Tahap Ketiga
“Promo ini diberikan untuk memperkenalkan layanan Kereta Cepat Whoosh kepada masyarakat sehingga masyarakat tertarik dan menggunakan Whoosh untuk kebutuhan bertransportasi. Penetapan kebijakan tarif tersebut dilakukan melalui berbagai studi, survei, dan melihat fenomena serta kebutuhan di masyarakat,” ucapnya.
Selanjutnya KCIC juga akan memberikan promo-promo menarik seperti diskon rombongan, diskon lansia, paket perjalanan yang bekerjasama dengan lokasi wisata, hotel, penyelenggara event dan lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada para penumpang Whoosh dan memberikan kemudahan pada saat menggunakan Kereta Cepat Whoosh.
Saat ini, Whoosh dapat dinikmati secara gratis lewat Whoosh Experience Program. Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama KCIC mengatakan, program ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi penumpang kereta cepat.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Wisata Kuliner Bandung yang Wajib Dicicipi
Penumpang akan mulai merasakan bagaimana pelayanan yang diterapkan pada layanan kereta cepat tidak hanya saat dalam perjalanan tapi juga di stasiun layaknya nanti saat sudah dikenakan biaya.
“Dalam program ini, penumpang mulai dapat memilih tiket kereta yang diinginkan sesuai jadwal perjalanan yang tersedia dan tidak harus pulang pergi atau pp. Dengan program ini, penumpang sudah mulai menggunakan tiket fisik agar dapat melewati gate in dan gate out,” ujar Dwiyana Slamet Riyadi.
Diharapkan, program ini bisa menyajikan experience yang menyeluruh. Mengingat, program yang bisa dinikmati dengan tanpa biaya ini menawarkan alur pemesanan dan proses perjalanan seperti dalam kondisi saat nantinya setiap penumpang akan dikenakan biaya tiket.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz