Untuk menghadap tahun 2021, ada lima komponen yang terdapat dalam Compass of Strategic Marketing 5.0. Yaitu Digital, Human, Local, Global, dan Balance. Kunci dari lima komponen ini adalah keseimbangan atau harmonisasi.
Misalnya saja jika kita bicara mengenai kutub local dan global. Seperti kita tahu bahwa saat ini, pemikiran masyarakat mulai mengarah ke dunia alias global. Sayang pandemi yang terjadi saat ini membuat mereka tidak bisa bepergian dengan bebas.
“Makanya kita harus sedapat mungkin melakukan lokalisasi dengan relevan. Caranya dengan beradaptasi dan menyesuaikan diri setepat mungkin dengan situasi setempat,” kata Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc dalam 15th MarkPlus Conference 2021.
Hal ini bisa kita lihat dari apa dilakukan Netflix yang menghadirkan konten-konten atau bahkan bahasa lokal dalam pemilihan filmnya. Misalnya saja film Si Doel The Movie, yang meski mengangkat unsur lokal, namun tetap bisa dinikmati oleh penonton di tempat lain. Misalnya dilengkapi dengan bahasa Inggris hingga mengambil tempat shooting di luar negeri.
Namun di sisi lain, ketika telah memiliki kapabilitas yang mumpuni, kita pun dapat berekspansi ke tingkat regional, nasional, ataupun global. Caranya tidak dengan menjadi yang terbaik, tapi justru dengan mendorong differentiation yang relevan. Meski bermain di panggung internasional, kita tidak boleh melupakan ciri khas kita, karena itu justru menjadi pembeda kita dengan pemain lainnya.
Salah satu contohnya adalah grup musik Korea Selatan, BTS. Mereka tidak membuat musik yang hanya mengikuti tren global, tapi justru mempopulerkan keunikan musikalitas ke dunia. “Bahkan dalam lagunya, mereka tetap menyanyikan bahasa Korea namun tetap disukai oleh penggemar di negara barat. Luar biasa, bukan?” kata Hermawan.
Asal tahu saja, konser BTS meraih Guinness World Record sebagai konser livestream yang ditonton paling banyak, yaitu sebanyak 756.000 fans dengan lebih dari 100 negara.
