Harus Dihindari, Diet Yo-yo Tingkatkan Risiko Sakit Jantung

marketeers article
healthy eating, dieting, slimming and weigh loss concept close up of diet plan paper green apple, measuring tape and salad

Menurunkan berat badan menjadi salah satu permasalahan yang banyak dihadapi wanita. Diet menjadi cara yang dianjurkan untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, diet juga harus dibarengi dengan olahraga serta makan-makanan sehat. Bimbingan dari dokter atau ahli gizi pun diperlukan demi mendapatkan hasil apik.

Tetapi, yang sering menjadi persoalan utama dalam diet adalah siklusnya. Tidak sedikit yang gagal melakukan diet karena kurangnya ketegasan pada diri sendiri. Berat badan menjadi naik-turun dalam waktu singkat. Hal tersebut berbahaya untuk kesehatan.

Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan mencapai sekitar empat kilogram dalam satu tahun meningkatkan risiko penyakit jantung bagi wanita. Perubahan drastis berat badan dari waktu ke waktu tentu tidak sehat. Peneliti dari Universitas Kolombia mengungkapkan hasil riset mereka setelah melakukan pengamatan terhadap 500 wanita.

Dilansir dari dailymail, penelitian tersebut melibatkan 485 orang yang kelebihan berat badan. Rata-rata berusia 37 tahun dan memiliki indeks massa tubuh 26. Tercatat 73% di antaranya diketahui setidaknya mengalami satu kali fase diet yo-yo. Konsistensi penting bagi jantung Anda. Keseimbangan nutrisi yang dikonsumsi juga menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan.

“Mencapai berat badan yang sehat memang dianjurkan demi jantung sehat. Namun, mempertahankannya juga memang sulit. Upaya mendapatkan berat badan ideal bahkan mempersulit pribadi untuk mendapatkan kesehatan jantung ideal,” ujar Asisten Profesor Universitas Kolombia dr Brooke Aggarwal.

Related