Haruskah Memaafkan Pasangan yang Pernah Selingkuh?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa selingkuh adalah ‘penyakit’ yang tak bisa disembuhkan. Lantas, benarkah akan lebih baik jika tidak memaafkan dan menerima kembali pasangan yang melakukan hal tersebut?

Psychology Today menjelaskan bahwa memberikan kesempatan kedua untuk pasangan yang pernah berselingkuh bukan keputusan mudah. Ini tergantung pada situasi, dinamika hubungan, dan kesiapan kedua belah pihak untuk bekerja sama memperbaiki kerusakan yang ada.

Untuk itu, jika Anda sedang dilanda dilema antara memaafkan atau meninggalkan pasangan yang pernah berselingkuh, cobalah pertimbangkan sejumlah faktor ini:

BACA JUGA: Mengenal Angel Numbers, Benarkah Bisa Jadi Pertanda Pasangan Selingkuh?

Niat dan Penyesalan Pasangan

Salah satu faktor utama yang harus diperhatikan adalah sejauh mana pasangan yang selingkuh menyesali tindakannya. Penyesalan yang tulus dan usaha nyata untuk memperbaiki diri adalah tanda bahwa pasangan tersebut serius ingin memperbaiki hubungan. 

Komitmen terhadap Perbaikan  

Bukan hanya niat dan penyesalan, Anda juga perlu memperhatikan komitmen pasangan untuk memperbaiki hubungan. Jika pasangan yang berselingkuh bersedia untuk menjalani konseling atau terapi, ini bisa menjadi indikator positif bahwa mereka bersedia memperbaiki hubungan. 

Kesiapan untuk Memaafkan

Memaafkan bukan berarti melupakan atau menyetujui perselingkuhan yang pernah dilakukan oleh pasangan, melainkan keputusan pribadi untuk melepaskan rasa sakit demi kesejahteraan diri sendiri. 

BACA JUGA: Sering Disepelekan, 5 Hal Ini Termasuk Micro-cheating dalam Hubungan

Memaafkan bisa membantu Anda mengatasi rasa dendam dan kemarahan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan mental. Namun, penting untuk memahami bahwa proses memaafkan membutuhkan waktu dan tidak bisa dipaksakan.

Dampak pada Masa Depan Hubungan

Pertimbangkanlah adanya kemungkinan hubungan menjadi sehat pada masa depan. Memang ada hubungan yang justru menjadi lebih kuat setelah melalui krisis seperti perselingkuhan, asalkan kedua pihak berkomitmen untuk memperbaiki hubungan. 

Namun, jika pasangan Anda masih menerapkan pola perilaku tidak sehat atau perselingkuhan yang terus berulang, memberi kesempatan kedua bukan pilihan terbaik. Sebaiknya, tinggalkan mereka bila tindakannya tak kunjung berubah.

Itulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memaafkan dan memberikan kesempatan kedua kepada pasangan yang pernah selingkuh. Penting untuk mendengarkan hati nurani dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan emosional dan masa depan hubungan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS