Hasil Riset: Model Bisnis Keluarga Tak Lagi Menarik Bagi Generasi Muda

marketeers article
Part time job. Young couple feeling joyful while working part time job as waiters in the restaurant

Jumlah model bisnis keluarga multigenerasi di wilayah Asia diperkirakan akan menurun. Pasalnya, mayoritas generasi muda tak lagi merasa relevan dengan model bisnis keluarga.

Hal ini telihat dalam survei terbaru Sun Life Financial Inc. bertajuk Future of Family Businesses in Asia yang dilakukan kepada lebih dari 240 keluarga pengusaha di Indonesia, dan 1.300 keluarga di wilayah Asia.

Riset ini menemukan, terdapat perubahan cara pandang dari generasi pertama pemilik bisnis di Indonesia. 70% pengusaha muda dalam survei ini percaya, jika model bisnis keluarga akan semakin sulit di masa depan. Setengah dari mereka bahkan memilih menjual bisnis yang mereka rintis, dibandingkan meneruskan bisnis tersebut kepada generasi selanjutnya.

Padahal, menurut Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty, bisnis keluarga adalah fondasi dari ekonomi di Asia. Terdapat sejumlah manfaat dari model bisnis keluarga yang dijalankan di wilayah ini. Namun, pengusaha yang berusia lebih muda memiliki pandangan yang berbeda terkait masa depan bisnis mereka.

“Kalangan ini cenderung membangun bisnis dengan cepat, menjualnya, dan kemudian mengambil pensiun dini, dibandingkan meneruskan bisnis ke anggota keluarga, seperti yang selama ini dilakukan,” jelas Elin, di Jakarta, Kamis (27/08/2020).

Di sisi lain, pemilik bisnis keluarga di Indonesia mengakui keunggulan dari model bisnis keluarga. Namun, mereka memiliki pandangan berbeda terhadap prospek bisnis ini di masa depan.

Lebih dari 60% pemilik bisnis setuju model bisnis keluarga memiliki banyak keunggulan, termasuk komitmen manajemen terhadap perusahaan (65%), dan kemampuan untuk melihat peluang bisnis dalam jangka panjang (63%). Sebagian besar percaya bisnis keluarga akan menjadi semakin kompetitif (79%), serta menghasilkan lebih banyak inovasi teknologi dan bisnis di masa depan (73%).

Para pengusaha muda percaya, model bisnis ini akan berubah. Sebagian besar pengusaha rintisan (74%) dan pengusaha berkembang (70%) memperkirakan jumlah bisnis keluarga akan menurun karena di masa depan akan semakin banyak kalangan profesional dari luar keluarga yang akan dipercaya untuk mengelola bisnis mereka.

Sedangkan, hanya 14% pengusaha matang melihat pola seperti ini diterapkan dalam beberapa tahun ke depan.

Lebih lanjut, lebih dari 60% pengusaha rintisan dan berkembang percaya akan ada lebih banyak pendiri (founder) usaha yang memilih untuk menjual bisnis mereka sebelum pensiun, dibandingkan meneruskan bisnis tersebut kepada anak mereka. Di sisi lain, hanya 19% pengusaha matang yang setuju dengan model bisnis ini. 

Related