Insomnia alias gangguan kesulitan tidur ternyata tak bisa begitu saja diabaikan. Pasalnya, gejala ini dapat berujung pada berbagai persoalan yang lebih serius. Lalu, apa saja dampak yang dapat muncul akibat gejala Insomnia?
Mudah Marah
Ketika tubuh mengalami kurang tidur, hal ini akan berpengaruh pada tekanan darah, glukosa, denyut jantung, dan kesehatan orang. Gangguan-gangguan tersebut dapat merangsang tubuh menjadi lebih sensitif dan mudah marah, bahkan dengan hal kecil sekalipun. Hal ini lantaran insomnia dapat mempengaruhi bagian otak yang memiliki fungsi mengatur emosi.
Terlihat Lebih Tua
Waktu tidur adalah waktu yang tepat bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan kulit. Gejala insomnia dapat menggangu proses kerja ini dan berakibat pada penurunan produksi kolagen. Kolagen sendiri berfungsi untuk melembabkan kulit dan mencegah keriput di wajah. Peningkatan kadar kortisol dapat menahan produksi kolagen yang dapat berujung pada penuaan dini.
Kegemukan
Edward Yong, seorang konsultan kesehatan, menyebutkan insomnia membawa dampak serius pada kesehatan fisik antara lain, adalah peningkatan nafsu makan yang menyebabkan obesitas dan diabetes. Insomnia dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berpengaruh pada nafsu makan seseorang. Waktu tidur yang tidak terpenuhi dapat memicu rasa lapar yang berlebihan.
Namun, kondisi hormon yang terganggu menyebabkan tubuh tidak dapat memembakar kalori dengan baik. Hasilnya, pengidap insomnia akan kerap merasa lapar namun tidak dapat membakar kalori dengan baik. Hal ini dapat memicu masalah kegemukan.
Diabetes
Gejala insomnia dapat meningkatkan resistansi pada insulin. Padahal, insulin berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah. Ketika resistensi terhadap insulin terjadi, metabolisme gula tidak akan berjalan semestinya. Hal ini dapat berujung pada gejala diabetes.
Kanker
Tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup, dan bekerja hingga larut dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Saat hal ini terjadi, akan lebih mudah bagi tubuh untuk terserang berbagai penyakit. Jika tubuh terus menerus kekurangan waktu istirahat yang optimal, sel-sel di dalam tubuh akan lebih mudah terserang kanker, terutama pada bagian payudara dan hati.
Editor: Sigit Kurniawan