Hermawan Kartajaya: Amerika Kuat akan Branding, China Juaranya Operational Excellence
Punggawa pemasaran Hermawan Kartajaya mengingatkan kembali pentingnya melakukan branding dan membangun operational excellence. Branding menjadi salah satu elemen marketing untuk memenangkan pasar. Salah satu negara yang memiliki banyak produk yang jago melakukan branding adalah Amerika Serikat. Sementara soal operational excellence, dunia harus mengakui keunggulan China.
Dalam acara Book Discussion “EM & M6.0 : Indonesia to The World by US” yang diselenggarakan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Sabtu (6/1/2024) Waktu Indonesia Barat, Hermawan menerangkan bahwa promosi menjadi elemen yang penting dalam pemasaran. Namun, pemasaran tak melulu promosi, terdapat juga branding dan pelaku juga harus memahami konsumennya.
Founder dan Chairman MCorp ini mencontohkan kesuksesan branding produk-produk Amerika Serikat. “Kenapa orang mau membeli produk yang sama dari berbagai merek asal Amerika Serikat? Karena Amerika mengajarkan dunia bagaimana menjadi brand besar, salah satunya McDonald,” kata Hermawan.
BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Sustainable Brand Jadi Tren Selanjutnya
Begawan pemasaran asal Surabaya ini mencontohkan popularitas iPhone di Indonesia. iPhone memiliki branding yang kuat sehingga mampu memikat banyak pembeli.
Di sisi lain, dalam acara peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat ke-75, Wayne Forrest, Presiden American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) menyoroti permasalahan yang ada dalam perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Tuturnya, Amerika memiliki permintaan yang tinggi akan komoditas dari Indonesia, namun brand dan identitas Indonesia tak melekat dalam komoditas tersebut, contohnya kopi.
“Perantara, dan penjual kopi atau produk lain tahu tentang Indonesia. Tapi konsumen (ritel), mereka tidak akan tahu apa dan di mana itu Indonesia kecuali ada yang memberi tahunya,” ujar Forrest.
Tambahnya, karena produk yang diekspor ke Amerika adalah komoditas, produk tersebut tak di-branding. Akhirnya, konsumen Amerika tidak tahu dari mana produk tersebut berasal.
BACA JUGA: Lintas Generasi, Brand Hermawan Kartajaya Kian Engage dengan Gen Z
Karena kurang dalam branding identitas, hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat yang membuka pasar ekspor ke Negeri Paman Sam jadi kurang maksimal. Belum lagi hubungan bilateral antara Indonesia dan China.
Hermawan mengakui, China tak sebagus Amerika dalam hal branding. Namun, dalam operational excellence, China diakuinya menjadi negara yang unggul dalam produksi. Kita pun bisa lihat, tak sedikit produk Amerika yang diproduksi di China.
Keterikatan hubungan antara kedua negara tentunya menguntungkan Indonesia, namun tanpa positioning dan branding yang jelas, Indonesia tak lebih dari sekadar konsumen. “Amerika kuat dalam hal branding. China kuat dalam hal produksi. Tapi sayangnya, Indonesia ‘kuat’ dalam menjadi konsumen. Karena kami punya 270 juta konsumen,” pungkas Hermawan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz