Hermawan Kartajaya Bagikan Jurus Memenangkan Pasar di Era Pemulihan

marketeers article

Ada lima magic words yang menjadi panduan bagi pemasar untuk memenangi pasar pada tahun 2021 yang merupakan tahun pemulihan. Kelimanya adalah digital, human, local, global, dan balance. Hal ini disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. dalam Indonesia Marketeers Festival 2021 bertajuk Winning in The Recovery Era yang digelar secara virtual, Kamis (16/9/2021).

“Kita tetap perlu memenangkan persaingan. Caranya bukan dengan diam saja dan pasrah pada keadaan. Yang bergerak itulah yang akan menang, tentunya dengan memerhatikan kelima kata magic tersebut,” ujar Hermawan.

Hermawan mengatakan kelima hal tadi tidak bisa dipisahkan satu sama sama lain. Bahkan, elemen-elemen itu dijalankan secara seimbang dalam strategi yang disebut OMNI. “OMNI ini tidak hanya mengintegrasikan antara online dan offline, tetapi juga digital dan human maupun lokal dan global. Keduanya harus seimbang dalam lingkup ekonomi,” katanya.

Terkait digital, Hermawan mengatakan pemasar perlu mengadopsi teknologi, entah itu mesin, automasi, hingga teknologi nirkontak. Namun, digital tidak akan jalan dengan baik bila tidak diimbangi manusia. “Ingat, pasar itu manusia. Mereka punya empati, cinta, dan kehangatan. Itu yang tak dimiliki teknologi. Sebab itu, keduanya harus diintegrasikan,” katanya.

Hal yang sama juga berlaku untuk lokal dan global. Secara lokal, penguatan ekonomi dan komunitas domestik menjadi penting. Namun, tetap perlu sentuhan global. “Di era sekarang, secara social culture, kolaborasi itu sudah menjadi keniscayaan. Kita harus terbuka pada kolaborasi secara global dan tidak bisa bermain sendiri,” imbuh Hermawan.

Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Hermawan mengatakan tahun 2021 adalah tahun peluang, tahun pemulian ekonomi baik lokal maupun global. Melihat era pandemi sebagai peluang dan bukan ancaman menurut Hermawan merupakan semangat entrepreneurship yang harus dimiliki para pemasar saat ini. “Kita harus jeli melihat peluang dan berani berinvestasi pada tahun 2021. Kalau tidak, kita akan ketinggalan,” katanya.

Hermawan dalam konsep Swoosh-nya, menegaskan bahwa perusahaan harus sudah menyiapkan diri untuk menyambut tahun 2030. Mereka hars menetapkan visi pada tahun tersebut. Tahun ini menjadi penting karena akan ditandai sebagai tahun SDG (Sustainable Development Goals) dan dominasi Generasi Z yang sudah memiliki modal atau uang.

“Kalau tahun 2020 adalah tahun adaptasi. Tahun 2021, perusahaan harus melakukan transformasi. Tidak hanya digital, tetapi juga human transformation. Menuju tahun 2030, perusahaan harus bisa menciptakan value with values. Buat apa sukses kalau mencemari lingkungan, buat apa profit kalau membuat orang keracunan. Di sini, teknologi dan kemanusiaan itu harus diintegrasikan,” kata Hermawan.

Terkait investasi, Hermawan mengatakan tidak harus terkait dengan uang. Ia menyebut lima ranah untuk investasi, yakni teknologi, operasional, orang, keuangan, dan marketing. “Intinya, perusahaan harus berani menyiapkan diri untuk tahun 2030. Kalau masih tidak melakukan apa-apa, perusahaan akan gagal,” pungkas Hermawan.

 

Related

award
SPSAwArDS