Hermawan Kartajaya Bocorkan Dua Kunci Meningkatkan Daya Saing Bisnis

marketeers article
Hermawan Kartajaya: Operational Excellence dan Diferensiasi dalam Meningkatkan Daya Saing Bisnis. (MCorp/Marsha)

Di era persaingan bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi dalam setiap aspek operasional. Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp, membocorkan adanya dua kunci di dalam bisnis untuk menjaga daya saing dari waktu ke waktu.

Dua kunci kesuksesan bisnis tersebut terletak pada operational excellence dan diferensiasi sebagai yang utama dalam mempertahankan relevansi dan daya saing di pasar.

Dalam acara HK SPECIAL MASTERCLASS N-STOP uNify everything in 2024 bertema Operational Excellence: BRAND Management #S5E3, Hermawan menjelaskan bahwa marketing tidak hanya sebatas menarik perhatian pelanggan, tetapi lebih mendalam dari itu.

BACA JUGA: Komitmen Jababeka untuk Mendukung Pusat Bisnis Masa Depan

Marketing dimulai dari 5D kemudian 4C, yaitu Company, Customer, Competitor, dan Change. Dalam hal ini, ‘Change’ (perubahan) berperan penting karena dari sinilah potensi perubahan datang,” kata Hermawan di Philip Kotler Theater Class, MarkPlus Main Campus EightyEight@Kasablanka 8th floor, Jakarta Selatan, pada Kamis (17/10/2024).

Ia menekankan bahwa ketika perusahaan gagal memperhatikan peluang, mereka berisiko kehilangan diferensiasi yang telah dibangun dengan susah payah. Diferensiasi, menurut Hermawan, adalah hal yang vital bagi sebuah perusahaan untuk tetap kompetitif.

BACA JUGA: iSeller AI Dorong Aktivitas Bisnis Berbasis Data di Kalangan UKM

“Kita bersaing dengan Competitor untuk meraih Customer. Tapi kalau Change, bisa ada Competitor baru yang masuk, dan Competitor lama bisa hilang. Masalahnya, kalau Change tidak diperhatikan, kita lama-lama bisa kehilangan diferensiasi,” tambahnya.

Pentingnya Positioning, Differentiation, dan Branding (PDB)

Hermawan juga memberikan contoh konsep PDB yang membentuk dasar strategi pemasaran modern. Ia menggambarkan PDB sebagai sebuah segitiga terbalik, di mana setiap elemen saling berkaitan untuk menciptakan values bagi perusahaan.

Dalam Positioning, penempatan posisi perusahaan di benak konsumen adalah langkah pertama yang penting dalam membentuk persepsi pasar. Di sini, proses Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) berperan sentral.

Kemudian, dalam Differentiation membuat produk atau layanan berbeda dari kompetitor adalah kunci agar perusahaan tetap relevan. Ini melibatkan manajemen produk, bauran pemasaran (marketing-mix), dan upaya penjualan.

Sementara dalam Branding, pada akhirnya merek atau brand memainkan peran penting dalam menciptakan kesan yang mendalam dan berkesinambungan. Proses, layanan, dan pengelolaan merek harus saling mendukung untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Operational Excellence: Memastikan Kualitas dalam Setiap Proses

Selain diferensiasi sebagai kunci sebuah bisnis, operational excellence menjadi kunci utama bagi bisnis dalam membangun keunggulan kompetitif. Hermawan menekankan bahwa untuk mencapai operational excellence, perusahaan harus fokus pada empat hal penting, yaitu Quality, Cost, Delivery, dan Service (QCDS).

Hermawan memberikan empat rekomendasi strategis bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan operasional. Pertama, More Quality, Less Price, yakni fokus pada peningkatan kualitas produk dengan harga yang kompetitif.

Kedua, Less Cost, More Productivity, yaitu mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan produktivitas. Ketiga, Offline Delivery, Online Transaction, yakni pengiriman barang secara offline yang diselaraskan dengan transaksi online.

Kemudian yang keempat, Online Service, Offline Transaction, yaitu layanan online yang diimbangi dengan transaksi offline untuk kenyamanan konsumen. Menurutnya, kunci keberhasilan operasional terletak pada efisiensi di setiap lini produksi dan distribusi.

“Bicara quality itu input-nya harus bagus. Misal Anda bikin kaos, bahannya harus bagus, kainnya harus bagus, maka output-nya juga akan bagus,” kata Hermawan.

Namun, perusahaan juga harus memikirkan outcome, yaitu dampak akhir yang dirasakan konsumen setelah menerima produk.

“Kalau outcome itu ketika sampai di customer. Dengan kata lain, hasil akhir dari proses operasional harus memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan,” tuturnya.

Karakteristik Operational Excellence

Selain dua kunci bisnis di atas, Hermawan menguraikan delapan karakteristik yang harus dimiliki perusahaan untuk mencapai operational excellence:

Pertama, fokus pada penciptaan nilai (value creation). Kedua, meningkatkan daya saing (competitiveness). Ketiga, memaksimalkan efisiensi. Keempat, fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Kelima, mendukung inovasi. Keenam, menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama. Ketujuh, mengembangkan budaya perbaikan berkelanjutan. Kedelapan, menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainability).

Meskipun fokus pada diferensiasi dan operational excellence adalah langkah strategis, perusahaan tetap harus menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah bagaimana mempertahankan nilai unik yang ditawarkan di pasar yang terus berubah.

Dengan demikian, penting bagi setiap perusahaan untuk terus memantau perkembangan pasar, mengenali peluang, dan berinovasi agar tetap relevan dan kompetitif. Kombinasi strategi PDB dan operational excellence yang solid akan membantu perusahaan menghadapi tantangan masa depan dan meraih kesuksesan jangka panjang.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS