Hermawan Kartajaya, Immersive Marketing, serta Pengalaman Unik di World of Frozen dan Sphere

marketeers article
Hermawan Kartajaya dalam Marketeers Masterclass Marketing 6.0. (FOTO: Marketeers/Eric)

Seiring dengan dinamika pasar, strategi marketing yang dilakukan juga perlu memperhatikan tren yang ada. Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MCorp mengatakan saat ini dan ke depannya, pemasaran imersif atau immersive marketing merupakan strategi yang sangat pas untuk dilakukan dalam merangkul segmen pasar yang disasar.

“Saat ini, sebenarnya strategi yang bernuansa imersif telah mulai diterapkan dalam beberapa bidang dan telah terbukti mampu berperan dalam memenangkan pasar,” kata Hermawan Kartajaya dalam Marketeers Masterclass Marketing 6.0 di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Karenanya, strategi yang selaras dengan buku Marketing 6.0: The Future is Immersive yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan itu perlu didalami agar setiap strategi pemasaran yang dilakukan bisa berjalan dengan optimal dan memberikan dampak positif yang signifikan.

BACA JUGA: dentsu: Game dan AI Jadi Salah Satu Tren dalam Strategi Marketing 2024

Dalam kegiatan yang digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta itu, Hermawan Kartajaya pun memberikan ilustrasi soal penerapan immersive marketing. Terutama strategi immersive marketing yang menerapkan sejumlah teknologi terkini, baik teknologi audio visual maupun teknologi yang berbasis kecerdasan buatan.

Marketing 6.0 sendiri merupakan strategi pemasaran dengan lima elemen yang menyusun pengalaman immersive. Kelima elemen itu adalah frictionless experience, multisensory experience, participate experience, interactive experience dan storytelling experience.

Immersive marketing bisa diterapkan baik lewat suatu produk tertentu maupun lewat strategi komunikasi yang dilakukan,” ucapnya.

BACA JUGA: Lima Bekal Hermawan Kartajaya Bagi Pemasar Agar Siap Hadapi Tahun 2024

Menurutnya, strategi ini telah diterapkan oleh Walt Disney Animation Studios dan Madison Square Garden Company (MSG). Disney sendiri menerapkan strategi tersebut lewat World of Frozen.

Ia pun telah sempat merasakan langsung theme park di Hong Kong Disneyland yang dihadirkan dengan nuansa khas dalam film Frozen.

“Di World of Frozen, pengunjung dibuat seakan-akan masuk menjadi bagian dari film tersebut dan bisa bertemu secara langsung dengan karakter di film itu dalam atmosfer yang menyerupai scene di film Frozen. Nuansanya terasa sangat nyata sehingga banyak masyarakat yang tertarik mencoba theme park tersebut,” kata dia.

Selanjutnya, MSG menerapkan pendekatan yang sama lewat venue di Amerika Serikat (AS) yang disebut dengan Sphere. Music and entertainment venue itu sendiri tampil sangat imersif lewat desain spherical atau bulat.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Jangan Bela Small Business secara Membabi Buta

Venue ini didesain dengan kemampuan penyajian immersive video and audio dengan menerapkan 16K resolution wraparound interior LED screen, speakers with beamforming and wave field synthesis technologies. Agar makin mendalam, auditorium ini juga dibekali dengan teknologi 4D physical effects.

“Kegiatan Masterclass Marketing 6.0 ini juga dihadirkan dengan experience yang imersif. Karenanya, kegiatan ini digelar di CGV menggunakan studio Screen X sehingga seminar ini bisa dinikmati dengan dalam atmosfer yang unik, menarik, nyaman dan lebih fokus,” ucapnya.

Beragam contoh yang ia paparkan itu sendiri merupakan strategi yang perlu diterapkan di tengah gaya hidup masyarakat yang makin akrab untuk melakukan aktivitas secara online. Baik dalam menikmati suatu konten hiburan hingga melakukan transaksi.

Karenanya, meski saat ini masyarakat sudah semakin dimudahkan untuk melakukan beragam aktivitas secara online, masyarakat akan kian tertarik untuk menikmati beragam produk dan layanan yang menawarkan suatu experience yang unik.

Hal itu dibuktikan oleh World of Frozen dan Sphere. Beragam mal atau pusat perbelanjaan pun terbukti tetap diminati di tengah gencarnya e-commerce. 

Pasalnya, mal atau store tersebut hadir tak hanya menawarkan produk-produk menarik tapi juga hadir sebagai destinasi lifestyle yang menawarkan experience tersendiri.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related