Hermawan Kartajaya: Marketing for Impact, Kunci Strategi di Masa Depan

marketeers article
Sumber: 123RF

Dunia marketing terus mengalami perubahan signifikan. Dahulu, strategi pemasaran seringkali mengikuti panduan textbook. Para pemasar harus berpegang pada teori-teori klasik yang mengatur langkah-langkah promosi dan penjualan.

Namun, seiring perkembangan teknologi digital dan tren baru, dunia marketing telah berubah drastis. Kini, pemasar menjadi lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif dalam memanfaatkan peluang yang ada.

Salah satu fenomena yang muncul dalam era digital adalah FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut ketinggalan tren terbaru. FOMO menjadi salah satu pendorong utama dalam perilaku konsumen, terutama dalam berbelanja produk secara online.

Banyak orang yang merasa harus mengikuti tren dalam kesempatan yang terbatas, sehingga mereka terdorong untuk segera membeli produk. Hal ini semakin dipercepat dengan hadirnya platform digital yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi secara real-time.

BACA JUGA: Pentingnya Impact Dalam Pengelolaan Bisnis di Era Kini

Menurut Hermawan Kartajaya, Founder & Chair of MCorp, perubahan ini semakin nyata dengan maraknya penggunaan live streaming untuk memasarkan dan menjual produk. Dalam berbagai kesempatan, live streaming telah menjadi alat yang efektif untuk menjangkau konsumen dengan cara yang lebih interaktif.

Hermawan membagikan contoh menarik tentang seorang live streamer merek perawatan kulit yang bekerja hanya dalam waktu dua jam melalui live streaming di salah satu platform digital. Dalam waktu singkat tersebut, target penjualannya harus mencapai Rp 1 miliar.

“Penjual ini dibekali dengan berbagai teknologi canggih, termasuk data real-time yang menunjukkan jumlah audiens yang hadir dan konversi penjualan. Sistem ini berlangsung di 20 hingga 30 kamar yang dipantau oleh supervisor untuk memastikan setiap sesi live berjalan lancar,” jelas Hermawan dalam acara Celebrating The 100th Jakarta CMO Club yang digelar di Jababeka Golf & Country Club, Selasa (15/10).

Fenomena ini menggambarkan maraknya marketing berbasis emosional dalam era digital. Produk seperti perawatan kulit sering kali lebih mudah dipasarkan ketika konsumen merasa terdesak oleh waktu atau terjebak dalam ketakutan ketinggalan dibandingkan orang lain. Hal ini memicu emosi yang kuat, mendorong mereka untuk mengambil tindakan lebih cepat.

“Menciptakan emosi adalah kunci. Bukan hanya soal distribusi, tapi bagaimana marketing bisa membakar emosi konsumen sehingga mereka terdorong untuk membeli,” ujar Hermawan.

Di balik fenomena ini, Hermawan menekankan bahwa marketing tidak boleh hanya berfokus pada angka penjualan dan keuntungan semata. Dalam pandangannya, pemasaran yang baik harus kembali berfokus pada dampak yang diberikan kepada konsumen dan masyarakat luas.

Marketing for impact, menurut Hermawan, adalah pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal produk terjual, tetapi tentang memberikan nilai yang lebih berarti bagi konsumen.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya Ingatkan Pentingnya Value Making & Brand Building

Dengan teknologi yang semakin canggih dan peluang yang terus berkembang, Hermawan percaya bahwa masa depan pemasaran terletak pada pemasaran yang bermakna, di mana produk tidak hanya dipromosikan secara emosional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi konsumen. Dengan memanfaatkan teknologi analisis data yang mendalam, pemasar memiliki kemampuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi konsumen.

Hermawan juga mengingatkan bahwa pemasaran di era digital ini memerlukan pendekatan yang berbeda dari metode konvensional. Kreativitas, kecepatan, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tren terbaru adalah kunci keberhasilan.

“Namun, yang paling penting adalah bagaimana pemasaran dapat memberikan dampak positif dan membawa perubahan yang berarti bagi konsumen, bukan hanya mengejar keuntungan finansial. Marketing for impact inilah yang seharusnya menjadi fokus utama dalam strategi pemasaran di masa depan,” tutur Hermawan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS