HK: Pemasar Tidak Amati Perilaku Konsumen Menuju Sustainability Impact? Akan Habis!
Perilaku konsumen saat ini terus mengalami perubahan dalam menggunakan suatu produk, terutama di kalangan muda seperti Generasi Z (Gen Z) dan Milenial. Untuk bisa memenangkan persaingan bisnis, pemasar harus dengan cepat beradaptasi dengan perubahan perilaku yang terjadi.
Hermawan Kartajaya, pakar pemasaran sekaligus Founder & Chair MCorp menjelaskan perubahan perilaku konsumen muda dalam menggunakan barang dan jasa mulai terlihat mencolok sejak awal tahun 2024. Pria yang akrab disapa HK ini memproyeksikan perubahan perilaku konsumen akan terus terjadi saban tahun hingga puncaknya pada tahun 2030.
BACA JUGA: Pesan HK untuk Masa Depan Pemasaran: Dahulukan Values Ketimbang Cuan
“Pada tahun 2024 kita harus berhati-hati karena customer itu semakin peduli akan impact (dampak sosial dan lingkungan dari produk dan layanan yang mereka gunakan). Semakin lama arahnya menuju sustainable development goals (SDGs) pada tahun 2030,” kata Hermawan dalam acara HK Special Masterclass bertajuk Tech x Human: Product Management di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Menurutnya, anak-anak muda dalam menggunakan barang dan jasa saat ini tidak hanya mencari nilai dari produk itu sendiri. Namun, juga dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan dalam memproduksi produk tersebut.
BACA JUGA: HK: Kejar Target Keberlanjutan, Demarketing Bakal Jadi Tren Pemasaran
Jika perusahaan memproduksi barang dengan mengutamakan values yang mengarah pada 5P (people, planet, prosperity, peace, and partnership) maka produk akan dibeli. Sementara itu, perusahaan yang tak mengutamakan values akan makin ditinggalkan.
“Customer terutama yang muda-muda hanya mau pada produk-produk yang peduli 5P. Kalau ingin melihat customer yang seperti maka pergilah ke negara maju, di sana cara berpikir konsumennya lebih maju,” ujarnya.
Hermawan menambahkan untuk bisa menarik perhatian konsumen muda, perusahaan perlu memperkuat kerja sama dengan usaha-usaha kecil agar bisa berkembang. Ini juga menjadi pertimbangan kuat dari konsumen dalam memilih produk dan jasa.
“Jadi di Indonesia pada tahun 2024 sudah mulai menuju ke sana. Pemasar yang tidak mengamati perubahan customer menuju sustainability impact, habis (tidak laku),” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk