Di tengah era digitalisasi, merek memang harus cepat dalam mengadopsi teknologi. Namun, merek tidak boleh melalaikan nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut mengacu pada prinsip yang sudah dirumuskan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. saat membuka WOW Brand Festive Day 2022 bertajuk Branding in the Endemic Year dan digelar secara omni, Rabu (23/3/2022). “Teknologi tanpa human spirit itu bahaya,” kata Hermawan.
Menjelang masa endemi, setiap merek secara perlahan memperoleh kekuatan baru. Terkait Strategic Marketing Roadmap sampai tahun 2030, Hermawan mengatakan berbagai sektor industri harus menghadapi beberapa tahapan atau fase. Mulai dari fas Adaptive yang ditandai dengan situasi relief, tahap Transformative berupa recovery, tahap Planning dengan reform, hingga fase Visionary yang ditandai dengan situasi rise atau masa kebangkitan.
Menurutnya, digitalisasi memberi peluang baru kepada setiap merek untuk meraih perhatian dan konsumen baru. Di sisi lain, merek-merek akan berlomba memperebutkan pasar masa depan dengan mengoptimalkan peran teknologi dengan tanpa meninggalkan sisi human spirit. Strategi pemasaran yang mengintegrasikan online dan offline juga menjadi pilihan. Oleh karenanya, merek berlomba untuk menyiapkan faktor pendukungnya, baik itu sumber daya manusia maupun infrastruktur, khususnya dalam transformasi digital.
Dalam pelaksanaannya, setiap merek wajib memahami customer path 5A, yaitu aware, appeal, ask, act, dan advocate seperti yang dimuat di dalam buku Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital. Meskipun digital itu sudah menjadi keharusan, sambung Hermawan, merek tidak boleh melupakan aspek fisik maupun offline. “Segala sesuatu saat ini telah digital dan online. Namun, unsur offline tetap penting. Ekonomi tidak dapat berjalan tanpa adanya kegiatan offline,” imbuh Hermawan.
Pada pelaksanaan WOW Brand edisi ke-7 pada tahun ini, Hermawan mencontohkan BCA sebagai salah satu merek yang mampu menerapkan konsep WOW Brand secara baik. Pemenang dari kategori Mobile Banking itu mampu membangun appeal dari segi functional seperti kemudahan proses, akses, dan ekosistem yang mendukung. Sehingga dapat menyediakan teknologi dengan sentuhan dan kedekatan manusiawi kepada setiap penggunanya.
“Merek yang dikatakan berhasil merupakan merek yang juga menempatkan human spirit dalam setiap strateginya. Dengan ini, dampaknya akan terasa secara jangka panjang,” katanya.
Hermawan juga menyinggung tren teknologi baru yang sedang menjadi bahan perbincangan seru saat ini, yakni metaverse yang kemudian dikaitkan dengan Gen Z. “Yang jelas, teknologi baru ini bukan untuk permainan saja yang hanya jangka pendek. Tetapi harus bisa meaningful dengan dimanfaatkan untuk kebaikan dan selaras dengan nilai-nilai seperti yang tertuang dalam 17 prinsip SDGs,” pungkas Hermawan.