Hiburan Macam ini Ternyata Bikin Netizen Indonesia Tergila-gila

marketeers article
Being addicted to your smartphone can affect your safety and your health. New research shows a connection to a lack of neural chemicals that affect your ability to focus.

Pengguna smartphone di Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 1,2 jam setiap harinya untuk mengonsumsi konten hiburan. Laporan ini, dikeluarkan bersama oleh Cheetah Global Lab dan UC Media Lab dari UCWeb, Alibaba Mobile Business Group. Keduanya memberikan gambaran tentang kebiasaan pengguna smartphone di Indonesia dalam mengakses konten digital. Termasuk di dalamnya tren tentang konten di industri mobile entertainment, seperti video berdurasi panjang, video pendek, berita, olahraga, dan sebagainya.

Berdasarkan platform UC News Feed, hiburan masih menjadi kategori yang paling diminati, diikuti olahraga dan politik. Cheetah Data juga menunjukkan, rata-rata penetrasi aplikasi hiburan di Indonesia (termasuk olahraga) setinggi 81,45% dan rata-rata akses per hari selama 1,2 jam.

Selain itu, ternyata masyarakat Indonesia lebih banyak mengakses artikel (teks dan gambar) dibanding video. Ini terjadiu karena kurang baiknya perkembangan infrastruktur yang berdampak pada kecepatan akses internet di Indonesia. Menurut data UC Media Lab, konsumsi konten berbentuk artikel (teks dan gambar) di UC News Feed sebesar 84%, sedangkan video hanya 15%.

Sementara itu, berita trending topic yang sangat diminati adalah tentang gosip selebriti. UC Media Lab menunjukkan artikel yang populer, yaitu berita sensasional seperti gosip yang terkait Entis Sutisna (Sule), Billy Syahputra, dan Syahrini masuk dalam top 5 gosip yang diminati. Total page views dari top lima artikel gosip selebriti pun mencapai 2.694.386.

Aplikasi hiburan favorit

Kurang meratanya kecepatan akses internet ternyata tidak memengaruhi kecintaan masyarakat untuk mengakses konten berbasis video. Meski begitu, masyarakat lebih cenderung untuk mengunduh video dan musik tersebut untuk dinikmati kemudian. Di antara  pemain besar aplikasi video, seperti YouTube, YouTube Go dan Google Play Movies & TV yang masuk dalam top 3, aplikasi yang sedang meroket adalah Viu.

Aplikasi video yang sering menayangkan konten drama Korea Drakor.id+ juga menunjukkan tren yang sama. Penetrasi mingguannya meningkat sebesar 173%. Hal ini menunjukkan semakin disukainya konten drama Korea di Indonesia. Dipengaruhi oleh diblokirnya konten berbau Korea di China, menjadikan industri hiburan Korea menyasar Asia Tenggara sebagai tujuan baru.

Dibandingkan aplikasi video tradisional lainnya, pengguna Viu lebih cenderung perempuan muda. Target pasar ini sesuai dengan pangsa pasar yang menyukai drama Korea. Secara geografis, pengguna Viu dan penyuka drama Korea lebih banyak berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Editor: Sigit Kurniawan

Related