Hierarchy dan 4 Drakor Ini Banjir Kritik tapi Tetap Hit, Masih Mau Nonton?

marketeers article
Salah satu adegan kontroversial dalam Hierarchy (Foto: Hancinema)

Hierarchy menjadi salah satu drama Korea hit, bahkan masih menduduki posisi pertama dalam kategori acara TV teratas di Netflix sejak dirilis pada 7 Juni lalu. Namun, di balik kesuksesannya, serial ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk media asing.

Salah satunya Hindustan Times, yang menyebut serial ini gagal membangun karakter dan plot dengan mendalam. Hierarchy dinilai tak mampu mencerminkan esensi drama Korea sebenarnya karena tidak ada pembangunan karakter dan plot yang memadai.

Media asing tersebut turut menyoroti rasa kecewa para penonton terhadap Hierarchy. Beberapa di antara mereka sepakat bahwa tim produksi drama ini membuat potensi aktornya dengan alur cerita yang kurang bagus.

BACA JUGA: Sinopsis Drama Korea Hierarchy, Benarkah Mirip The Heirs?

Kritik tajam tidak hanya menghujam Hierarchy. Sederet drama sebelumnya juga pernah menuai kontroversi, namun tetap laku keras di pasaran dan berhasil keluar sebagai serial hit. 

Berikut adalah beberapa drama yang dimaksud:

Queen of Tears

Meski berhasil mendapat rating dua digit, Queen of Tears tak lekang dari kritik tajam penonton. Tidak sedikit warganet yang menganggap alur cerita drama Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won itu membosankan dan klise.

King the Land

King the Land mulanya berjalan dengan aman, namun mulai menuai kecaman begitu karakter karakter Pangeran Samir muncul. Tingkahnya yang terobsesi dengan alkohol dan perempuan inilah yang cukup membuat publik geram.

BACA JUGA: 4 Film dan Drama Korea tentang Mantan Gangster, Terbaru My Sweet Mobster

Squid Game

Popularitas Squid Game tidak perlu dipertanyakan. Namun, serial ini ternyata menuai kontroversi karena dianggap memiliki kemiripan dengan film Jepang berjudul As the Gods Will yang tayang pada tahun 2014.

Drama ini juga menuai kecaman lantaran dinilai mengandung aksi misoginis alias membenci perempuan secara ekstrem. Hal ini terlihat pada karakter Han Min Yeo, seorang janda yang menggunakan tubuhnya supaya bisa dilindungi oleh Jang Deok Su.

It’s Okay to Not Be Okay

Bukan sekadar cibiran di media sosial, It’s Okay to Not Be Okay bahkan mendapat sanksi dari Korea Communications Standards Commission (KCSC) setelah menerima lebih dari 50 pengaduan.  Ini karena di dalamnya terdapat sejumlah adegan kontroversial yang mengarah ke pelecehan seksual, salah satunya muncul di episode 3. 

Selain itu, banyak pula adegan yang termasuk kategori pelecehan verbal eksplisit.

Itulah sederet drama Korea yang menuai kritik tapi tetap hit. Apakah Anda masih tertarik untuk menontonnya?

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS