Berkah COVID-19, Pasar Konser Online Menguat di Dunia Hiburan

marketeers article

Dunia hiburan menjadi salah satu yang terdampak oleh pandemi COVID-19 Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada lebih 10.000 event yang ditunda pada bulan Maret-April 2020. Beberapa merupakan konser musik internasional yang mendatangkan artis-artis internasional. Hal ini untuk mengikuti anjuran pemerintah tentang phycical distancing.

Namun, para kreator di industri ini tidak mau menyerah begitu saja. Industri hiburan tidak kekurangan kreatiftas dan inovasinya, agar tetap eksis dan menghibur penggemarnya. Bahkan, menjadi lebih produktif lagi.

“Untuk sementara, mereka memindahkan semua panggung hiburan, event, dan selebrasi ke medium online. Secara global, trennya semua pindah ke online,” ujar Andhika Soetalaksana, Vice President Sales dan Partnership KiosTix, dalam keterangan medianya.

Sudah ada banyak contoh sukses konser via online. Misalnya, Band Navicula sukses menggelar konser streaming melalui YouTube. Kemudian, Eva Celia dan Randy Pandugo yang menggelar konser streaming pekan lalu, juga sukses diakses banyak penggemar. Bahkan, Najwa Shihab yang menggelar talk show secara streaming berhasil mengumpulkan dana charity Rp 1,5 miliar melalui platform show by online ini.

Pada tingkat global, ada Chris Martin, vokalis Coldplay,  yang telah menggelar konser streaming di rumahnya sambil menjalani self-quarantine dan disiarkan melalui Instagram. Aksi Chris Martin itu, menginspirasi musisi John Legend menggelar konser serupa, dengan bermain piano dan menyanyikan hits-nya Everybody Knows ditemani sang istri artis Chrissy Teigen. Selain itu, Charlie Puth kembali melakukan konser bertajuk #Divebartour dari rumah didukung oleh Bud Light. Masih ada banyak contoh lain para musisi yang sukses menggelar konser online.

Situs Soundcloud yang pada akhir Maret 2020 ini, mengumumkan telah menjalin kolaborasi dengan situs Twitch untuk memfasilitasi konser live streaming dan mengeruk penghasilan di kala pandemi. Banyak kelebihan konser via Twitch ini. Misalnya, grup hardcore, Code Orange, yang menggelar konser via Twitch 14 Maret lalu, ditonton 13.000 orang secara online. Lantaran pengguna Twitch sebagian besar   merupakan pengguna berbayar, sehingga royalti yang didapat lumayan besar. Apalagi Twitch menganut pembagian royalti yang adil.

“Kami di KiosTix saat ini juga telah menyediakan platform penjualan tiket live streaming untuk konser musik maupun acara online lain. Beberapa event telah dilakukan online dan terbukti penjualan tiketnya cukup bagus,” ujar Andhika.

Tidak hanya konser musik, show by online juga bisa dilakukan untuk berbagai kegiatan lain seperti seminar, olahraga virtual, kuliah, pameran, dan berbagai varian kegiatan industri event organizer lain.  “Sebenarnya ini diferensiasi pasar saja, karena sebelum pandemi sebenarnya juga sudah banyak event yang diselenggarakan online dan tiket manajemennya melalui kami. Tetapi kini, tren seperti itu semakin banyak dilakukan,” tambah Andhika.

Menurut Andhika, kecenderungan global pemasukan terbesar para musisi dalam 10 tahun terakhir ini, sebagian besar didapat dari konser dan penjualan merchandise resmi. KiosTix mencoba memberikan solusi ini dengan menawarkan platform penjualan tiket live streaming dan juga penjualan merchandise secara online melalui startup Fangir dan KiosMusic.

    Related