Hindari Kegagalan Proyek dengan 5 Langkah Studi Kelayakan Bisnis

marketeers article
studi kelayakan bisnis | sumber: 123rf

Banyak proyek, bisnis, dan produk gagal pada tahap awal peluncuran. Tak lain tak bukan karena ketidaksiapan bisnis ketika masuk persaingan. 

Oleh karena itu, studi kelayakan bisnis menjadi penting dilakukan. Dilansir dari berbagai penelitian, studi kelayakan bisnis adalah aktivitas untuk menilai dan mengukur seberapa besar keberhasilan dan kelayakan dari sebuah aktivitas bisnis.

Gray & Larson (2007) menyebutkan tujuan dari studi kelayakan bisnis, yaitu:

  1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh dari sebuah proyek atau bisnis
  2. Menghindari terjadinya pemborosan sumber daya yang tidak menguntungkan
  3. Menilai peluang investasi yang ada untuk mengambil keuntungan terbesar
  4. Menentukan prioritas peluang yang diambil

Studi kelayakan bisnis atau feasibility study ini perlu dilakukan sebagai langkah untuk meminimalisasi dan memitigasi berbagai risiko yang mungkin menyertai bisnis Anda. 

Menurut penelitian Hendra et al. (2021) menyebutkan feasibility study ini mencakup aspek hukum, pasar, keuangan, operasional, organisasi, lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Dengan begitu, berikut telah Marketeers rangkum lima langkah melakukan studi kelayakan bisnis agar bisnis Anda jauh dari kata gagal:

1. Lakukan analisis preliminary

Hal pertama yang perlu Anda pahami adalah studi kelayakan bisnis akan menjadi sebuah proses yang memakan waktu cukup lama dan bisa jadi berbiaya besar.

Oleh karena itu, sebelum Anda terjun hingga lebih dalam, lakukanlah analisis awal untuk mengetahui apakah feasibility study perlu dilakukan atau tidak. 

Jika dari awal Anda sudah mengetahui dan merasakan bisnis Anda tidak akan layak dilanjutkan, maka feasibility study tak perlu Anda lakukan. Anda bisa pivot secepat mungkin.

BACA JUGA: Balanced Scorecard: Kinerja Perusahaan Tidak Hanya Sekadar Keuangan

2. Evaluasi kelayakan keuangan

Proyeksi kelayakan keuangan adalah penting. Kelancaran finansial bisnis Anda adalah darah bagi perusahaan Anda. 

Cobalah proyeksikan laba rugi dari proyek Anda. Apakah investasi Anda akan balik modal? Berapa lama modal Anda akan kembali? 

Jika feasibility study pada aspek finansial Anda terlihat bermasalah, cobalah tentukan apa sebab pendahulunya? Identifikasi masalah tersebut sebelum Anda terlanjur menjalankan proyek tersebut. 

Ini bisa berbahaya dan mengancam keberlangsungan bisnis Anda.

3. Lakukan analisis pasar

Pasar adalah kolam tempat produk dan bisnis Anda akan bersaing. Sebelum produk atau proyek Anda diadopsi oleh pasar, cobalah identifikasi terlebih dahulu peluang permintaan dari pasar tersebut. 

Studi kelayakan pasar ini akan membantu Anda untuk memprediksi berapa pendapatan dan kue pasar yang bisa Anda jangkau. Melihat kondisi pasar juga memberikan Anda gambaran mengenai risiko apa yang mungkin Anda akan hadapi.

Tak hanya itu saja, feasibility study dengan menganalisis pasar, Anda bisa memetakan peta persaingan dengan para kompetitor yang ada. Ini penting dilakukan untuk menyiasati strategi untuk dapat memenangkan pasar.

BACA JUGA: Blue Ocean Strategy: Terjun dan Bersaing di Pasar Tanpa Persaingan

4. Analisis kelayakan teknikal dan operasional

Meskipun dari aspek keuangan terlihat baik dan pasar sudah siap, namun penting untuk benar-benar memastikan apakah operasional dan teknikal perusahaan Anda sudah layak dioperasikan. 

Identifikasi sumber daya organisasi Anda, baik peralatan, mesin, karyawan, dan lainnya. Operasional yang baik akan mendukung keberhasilan proyek atau penciptaan produk Anda. 

5. Tinjau ulang dan putuskan 

Setelah semua aspek perusahaan Anda telah dianalisis, mulai dari keuangan, pasar, teknikal, operasional, organisasi, dan lain sebagainya, maka lakukanlah peninjauan ulang. 

Sadari bahwa studi kelayakan bisnis ini begitu kompleks dan komprehensif serta saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, pastikan hasil analisis tersebut memiliki keterkaitan antar aspek.

Setelah itu, hasil feasibility study tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Jika hasil analisis menunjukkan penilaian kelayakan yang baik, maka Anda bisa melanjutkan proyek atau menjalankan bisnis tersebut.

Berbeda jika hasil penilaiannya memberikan gambaran yang tidak layak, Anda perlu meninjau ulang, mengevaluasi, melakukan perbaikan, atau bahkan tidak melanjutkan proyek atau bisnis tersebut. 

Itulah lima langkah studi kelayakan bisnis yang wajib Anda lakukan sebelum proyek dijalankan atau produk diluncurkan. Feasibility study ini memang terlihat berat dilakukan dan berbiaya besar.

Namun jangan salah, jika Anda tidak melakukan tahapan ini, jika produk atau proyek Anda gagal, kerugian yang harus Anda tanggung akan jauh lebih besar lagi. 

BACA JUGA: Bingung Menetapkan KPI? Ini 4 Tips Membuat KPI agar Target Tercapai!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS