Hindari Kesalahan Informasi, Sri Lanka Blokir Akses Media Sosial

marketeers article
Smartphone tied chain with lock on wooden table, gadget and digital devices detox concept

Pemerintah Sri Lanka telah menutup akses ke berbagai situs media sosial. Hal tersebut dilakukan setelah teror bom akhir pekan lalu. Hingga saat ini, tercatat sedikitnya 200 orang meninggal dunia akibat kejadian itu.

Meski tidak terkait langsung dengan serangan akhir pekan lalu, Facebook dan Instagram untuk sementara tidak dapat diakses di Sri Lanka. Keputusan tersebut diumumkan langsung melalui situs resmi pemerintah Sri Lanka. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran berita bohong melalui media sosial.

Dilansir dari Business Insider, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah terlebih dulu mengungkapkan kecamannya atas aksi teror yang terjadi melalui Twitter. Ia juga mengingatkan seluruh warga Sri Lanka untuk menghindari penyebaran laporan serta spekulasi yang belum diketaahui kebenarannya. Palang Merah Sri Lanka juga mengonfirmasi rumor mengenai gedung mereka telah diserang melalui Twitter. Mereka menegaskan itu tidak benar.

“Untuk sementara, pemerintah memutuskan untuk memblokir situs media sosial, termasuk di dalamnya Facebook dan Instagram. Hingga saat ini, pasukan keamanan tengah melakukan investigasi atas insiden ledakan. Penutupan akses media sosial akan terus dilakukan hingga penyelidikan kasus selesai,” ungkap perwakilan pemerintah Sri Lanka.

Pemblokiran ini bukan kali pertama terjadi di Sri Lanka. Sebelumnya, pada Maret 2018, pemerintah melakukan hal serupa setelah adanya kerusuhan melibatkan komunitas Buddha dan Muslim. Sehingga pemerintah berusaha menghentikan ujaran kebencian yang diunggah ke media sosial.

Editor: Sigit Kurniawan

Related