Hingga Akhir 2024, Total Nilai Ekspor UKM Binaan BCA Capai Rp 37 Miliar
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melaporkan hingga akhir 2024 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) binaan perusahaan mengantongi nilai ekspor sebesar Rp 37 miliar. Beberapa negara tujuan ekspor yang menjadi pasar paling banyak dipilih di antaranya Asia Tenggara (ASEAN) dan Eropa.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menjelaskan para pengusaha kerakyatan ini bisa menembus pasar internasional setelah mengikuti program UMKM BCA Go Export. Keberhasilan UKM binaan BCA dalam ekspor ini merupakan bukti UKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
BACA JUGA: Jelang Nataru 2025, BCA Siapkan Uang Tunai Rp 41,2 Triliun
“Lebih dari sekadar ekspor, ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan produk Indonesia ke panggung global dan membuka peluang baru yang lebih besar di masa depan. BCA merasa bangga dapat mendampingi perjalanan mereka melalui program UMKM BCA Go Export, yakni sebuah ekosistem yang kami ciptakan untuk mendukung UKM berkembang dan berdaya saing tinggi,” kata Hera melalui keterangannya, Minggu (22/12/2024).
Program UMKM BCA Go Export merupakan bagian dari program pengembangan berkelanjutan Bakti BCA, khususnya pada pilar Desa Bakti BCA dan Pemberdayaan UKM. Program tersebut telah diselenggarakan sejak tahun 2023 lalu, dan tahun ini BCA berkolaborasi dengan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia.
BACA JUGA: Meroket 532,7%, Laba Bersih BCA Digital Tembus Rp 72,13 Miliar
Selama dua tahun terakhir, total UKM yang dibina telah mencapai hampir 120 peserta. Sementara itu, lokasi program tersebar pada sejumlah lumbung UKM terbanyak di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Sumatera Barat.
Dalam pelaksanaannya, Bakti BCA bersama ICC Indonesia terlebih dahulu melakukan pra-kurasi melalui riset pasar dan konsolidasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk-produk UKM yang berpotensi diminati di pasar global, serta memberikan informasi terkait negara tujuan ekspor dan data konsumen potensial. Setelah tahap pra-kurasi, UKM akan melalui proses kurasi, proses penilaian produk berdasarkan kesesuaian lini bisnis, kapasitas produksi, kelengkapan dokumen, hasil verifikasi lapangan, serta kecocokan akan kebutuhan pasar global.
Setelah semua tahapan tersebut selesai, UKM yang telah lolos proses kurasi memperoleh pelatihan dan pendampingan dalam mengakses pasar internasional. Bakti BCA juga mengajak UKM untuk berpartisipasi dalam ajang promosi bergengsi seperti Trade Expo Indonesia dan BCA UMKM Fest, sekaligus mendampingi proses transaksi dengan calon pembeli dari luar negeri. Pada akhir tahun 2024, program UMKM BCA Go Export telah mencatat peningkatan business matching hingga sepuluh kali lipat secara tahunan (year-on-year/yoy).
Melalui beragam program inklusif, kata Hera, BCA berkomitmen untuk terus mendukung perjalanan UKM agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pemain utama di pasar global. Ke depan, perseroan akan terus memperkuat program UMKM BCA Go Export, termasuk dalam hal peningkatan kapabilitas pelaku usaha, peningkatan kualitas produk UKM, serta perluasan akses pasar.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen kami untuk senantiasa mendorong UKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia yang kuat dan berkelanjutan di masa depan,” tutur Hera.
Editor: Ranto Rajagukguk