Hingga Februari 2025, KAI Angkut 10,6 Juta Ton barang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengangkut sebanyak 10,6 juta ton barang pada Januari hingga Februari 2025. Capaian tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dengan raihan 10,3 juta ton.
Anne Purba, Vice President Public Relations KAI menjelaskan peningkatan ini didorong oleh penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta optimalisasi gerbong batu bara di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. Langkah ini diambil untuk memenuhi tingginya permintaan pelanggan terhadap angkutan batu bara.
BACA JUGA: KAI Resmi Buka Pemesanan Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2025
“Batu bara tetap menjadi komoditas utama dengan total angkutan 8,8 juta ton atau 82,94% dari keseluruhan barang yang diangkut. Sebagian besar angkutan batu bara terpusat di Sumatera bagian selatan, memainkan peran penting dalam mendukung pasokan energi nasional. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 9% dibandingkan Januari-Februari 2024 yang mencapai 8,1 juta ton,” kata Anne melalui keterangan resmi, Senin (10/3/2025).
Selain batu bara, komoditas lain, seperti produk perkebunan, barang ritel, dan pupuk juga menunjukkan pertumbuhan positif. Produk perkebunan naik 2% dibanding periode tahun sebelumnya, dari 108.148 ton menjadi 110.558 ton.
BACA JUGA: Arus Balik Lebaran, KAI Beri Diskon Tiket Kereta Api 20%
Barang ritel meningkat 13% dari 35.595 ton pada Januari-Februari 2024 menjadi 40.363 ton pada periode yang sama tahun 2025. Peningkatan signifikan terjadi pada angkutan pupuk, yang melonjak 210% dibanding tahun 2024, dari 1.675 ton menjadi 5.190 ton.
Hal ini karena pada tahun 2025 mengalami tren penambahan perjalanan KA Pupuk. Untuk mendukung peningkatan kapasitas dan efisiensi, KAI terus melakukan perbaikan dan peningkatan prasarana.
“Salah satunya adalah pergantian bantalan sintetis pada jalur kereta, yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan operasional serta lebih ramah lingkungan,” katanya.
Anne menambahkan transportasi barang menggunakan kereta api menawarkan berbagai manfaat, seperti efisiensi biaya logistik, pengurangan kemacetan di jalan raya, serta penurunan polusi dan kerusakan jalan. Kereta api mampu mengangkut volume besar barang sekaligus yang mengurangi biaya per unit.
Selain itu, kereta api merupakan pilihan yang efisien waktu untuk pengiriman jarak jauh karena mampu melewati jalur yang tidak terpengaruh oleh lalu lintas jalan raya.
“KAI juga mengandalkan transformasi digital untuk mendukung green logistics. Pada tahun 2024, KAI melalui anak perusahaan KAI Logistik telah menggiatkan aksi digitalisasi di seluruh aspek perusahaan, baik internal maupun eksternal,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk