Hingga Maret 2025, Pupuk Kaltim Produksi 257.000 Ton Pupuk Subsidi

marketeers article
Sumber gambar: pers rilis.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) hingga 16 Maret 2025 telah memproduksi pupuk bersubsidi sebanyak 257.000 ton. Stok tersebut terdiri atas 215.000 ton Urea, 21.834 ton NPK Phonska, dan 19.948 ton NPK Kakao.

Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim menjelaskan stok tersebut akan disalurkan ke wilayah yang menjadi tanggung jawab distribusi Pupuk Kaltim, yakni Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Khusus untuk NPK Formula Khusus, Pupuk Kaltim bertanggung jawab di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Februari 2025, Pupuk Kaltim Tembus Produksi 952.000 Ton

“Sebagai salah satu produsen pupuk Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Pupuk Kaltim terus memastikan ketersediaan pupuk berkualitas bagi para petani Indonesia, terutama wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim. Pupuk Kaltim optimis dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani selama tahun 2025 ini,” kata Budi melalui keterangan resmi, Rabu (19/3/2025).

Pada tahun ini, Pupuk Kaltim mendapatkan penugasan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi sebanyak 1.1 juta ton Urea, 370.000 ton NPK Phonska, dan 147.000 ton NPK Kakao dari total alokasi pupuk subsidi nasional sebesar 9,55 juta ton.

BACA JUGA: Pabrik Soda Ash Pertama Milik Pupuk Kaltim Diproyeksikan Serap 170 Ribu Ton Karbon

Hingga 16 Maret 2025, Pupuk Kaltim sudah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sejumlah 222.000 ton. Realisasi penyaluran ini meliputi 155.000 ton pupuk Urea, atau sebesar 14% dari alokasi yang ditugaskan kepada Pupuk Kaltim.

Kemudian ada pula sebanyak 56.250 ton pupuk NPK Phonska, atau sebesar 15% dari alokasi yang ditugaskan kepada Pupuk Kaltim, serta 10.722 ton pupuk NPK Formula Khusus, atau sebesar 7% dari alokasi yang diamanatkan kepada Pupuk Kaltim. Dengan capaian realisasi awal tahun itu, Pupuk Kaltim optimistis mampu mencapai target produksi sepanjang tahun 2025, sebesar 6,4 juta ton.

“Dengan kapasitas produksi sebesar 3,4 juta ton per tahun untuk Urea dan 300 ribu ton per tahun untuk NPK, Pupuk Kaltim optimistis mampu memenuhi kebutuhan pupuk petani baik subsidi maupun nonsubsidi,” kata dia.

Di samping pengadaan pupuk berkualitas, Pupuk Kaltim juga mendorong kemandirian industri petrokimia nasional, serta program hilirisasi, salah satunya melalui pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia di kawasan industri PT Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur. Dengan kapasitas produksi hingga 300.000 metrik ton per tahun, pabrik ini berpotensi menurunkan ketergantungan terhadap impor soda ash yang amat diperlukan untuk produksi kaca, tekstil dan komoditas penting lainnya.

Selain itu, pabrik tersebut juga akan menghasilkan produk sampingan amonium klorida hingga 300.000 metrik ton per tahun yang dapat menjadi bahan baku pupuk. Pabrik ini mendukung ekonomi sirkular dengan menyerap 170.000 ton karbon dioksida (CO2) per tahun sebagai bahan baku soda ash.

Pabrik ditargetkan beroperasi pada akhir 2027 dan dapat menyerap lebih dari 800 tenaga kerja, termasuk tenaga kerja lokal.

“Pupuk Kaltim berkomitmen berperan aktif dalam peningkatan produktivitas pertanian dan mendorong industri petrokimia dalam negeri. Melalui inovasi dan penerapan teknologi, kami berharap dapat berkontribusi nyata untuk program-program prioritas pemerintah,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS