Platform pemesanan hotel on-demand, RedDoorz berhasil membukukan penjualan kamar hotel sebanyak 512 ribu hingga akhir Oktober 2021 di seluruh Indonesia . Jumlah ini diklaim yang mengalami pertumbuhan paling pesat di Asia Tenggara (ASEAN). Adapun rekor dengan penjualan tertinggi terjadi pada Mei 2020 sebanyak 165 ribu kamar.
“Kami sangat senang melihat pergerakan positif dalam industri perjalanan di Indonesia, sebagaimana tercermin baik dari pertumbuhan perusahaan maupun pertumbuhan para pemilik properti kami. Pandemi mungkin menjadi periode paling menantang yang dihadapi oleh industri kami hingga saat ini, tapi RedDoorz terus berkomitmen dengan bekerja bersama dengan para mitra untuk mengatasi krisis ini,” kata Vice President of Operations RedDoorz Adil Mubarak, melalui keterangannya, Kamis (25/11/2021).
Menurutnya, pada tahun 2020 atau di awal-awal merebaknya pandemi COVID-19, langkah awal yang dilakukan perusahaan yakni melakukan adaptasi kepada mitranya. Caranya dengan memastikan semua penginapan memperoleh kebersihan terbaik dan penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Selain itu, semua penginapan dari mitra juga telah mengantongi sertifikasi kebersihan yang dikeluarkan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Hingga sekarang, Adil mengklaim 80% properti dari mitra RedDoorz telah memiliki sertifikasi HygienePass.
“Kami turut mengadopsi pendekatan multi-brand. Saat ini, kami mengelola berbagai merek RedDoorz seperti anggaran ekonomi, SANS Hotels atau gaya hidup ekonomi, KoolKost dengan segmen kehidupan komunitas yang berjangka panjang, dan Sunerra Hotels yaitu segmen hotel kelas menengah,” ujarnya.
Sementara itu, Mitra Hotel RedDoorz di Seminyak Square, Bali Rayyan Argubi mengatakan, selama bergabung menjadi mitra terjadi peningkatan penjualan sebesar 60% hingga 70%. Ia menjadi bagian dari ekosistem digital itu sejak tahun 2019 dan 2020. Dalam dua tahun tersebut, terjadi peningkatan penjualan yang cukup konsisten.
Selain pengelolaan dan manajemen yang bagus, Rayyan menyebut, metode yang dipasarkan RedDoorz juga sangat baik. Sehingga, berdampak pada masih adanya okupansi kamar ketika pandemi merebak.
“Setelah bergabung dengan RedDoorz, tingkat hunian meningkat secara konstan dari 20% hingga 90% dalam beberapa bulan. Saya ingin menekankan selama berpartner dengan RedDoorz tidak mengalami kerugian, perhatiannya bukan cuma ke properti, tapi juga ke staf-staf saya. Marketing juga bagus adjustmentnya menyesuaikan dengan market. Menjadi mitra RedDoorz adalah salah satu keputusan bisnis terbaik, di mana kemitraan ini telah memberikan dukungan besar dalam pertumbuhan bisnis hotel saya,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo