Hingga Oktober, Bank Mandiri Salurkan Rp 34,38 Triliun untuk KUR

marketeers article
Bank Mandiri. (FOTO: 123rf)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sejak Januari-Oktober 2022 mencapai Rp 34,38 triliun atau mencapai 85,96% dari target Rp 40 triliun. Penyaluran KUR itu diberikan kepada lebih dari 319.000 debitur di seluruh Indonesia.

“Sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam mendukung UKM, penyaluran KUR juga menjadi wujud komitmen Bank Mandiri untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif,” kata Josephus Triprakoso, SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/11/2022).

BACA JUGA: Gandeng Kimia Farma Diagnostika, Bank Mandiri Taspen Buka Klinik

Dari jumlah tersebut, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi, seperti sektor pertanian, perikanan, jasa produksi, dan industri pengolahan, sebesar Rp 20,53 triliun atau 59,71% dari total realisasi KUR pada akhir Oktober 2022. Josephus mengungkapkan KUR Bank Mandiri difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi, yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerja sama strategis dengan perusahaan finansial maupun ecommerce.

BACA JUGA: GATF 2022, Garuda Indonesia Siapkan Promo Tiket Rp 900 Ribuan

Sampai dengan akhir tahun, Bank Mandiri optimistis dapat memenuhi target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah. Di samping itu, Bank Mandiri juga terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UKM untuk memiliki daya saing tinggi, salah satunya melalui pengembangan Rumah BUMN. 

Melalui Rumah BUMN, Bank Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UKM. Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital, seperti e-commerce dan media sosial untuk memperluas pasar UKM lokal.

Sejak 2017, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 13.600 UKM yang telah bergabung dan menyerap 42.000 tenaga kerja.“Secara sektoral, bisnis UKM terus menunjukkan pertumbuhan. Kondisi ini diperkirakan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UKM,” ucapnya.

Related

award
SPSAwArDS