PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan hingga September 2023 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 36,4 triliun. Perseroan meraih kenaikan laba sebesar 25,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Direktur BCA Vera Eve Lim menuturkan, secara umum kinerja perseroan terus menunjukan tren yang positif. BCA mencatatkan pertumbuhan kredit yang solid di seluruh segmen, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), korporasi, hingga kredit konsumer.
Adapun kredit BCA juga mampu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri. Hal ini selaras dengan solidnya ketahanan perekonomian nasional serta inflasi yang terkendali di tengah ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global. Perseroan melihat peningkatan transaksi perbankan secara konsisten, ditopang oleh inovasi berkesinambungan.
Sejalan dengan hal tersebut, total dana giro dan tabungan (CASA) BCA terus membukukan pertumbuhan dan mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga secara keseluruhan. Likuiditas BCA berada pada posisi yang memadai untuk meningkatkan pertumbuhan kredit secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Laba Bersih BCA Tumbuh 18,1% pada Semester 1-2021
“Hingga September 2023, total kredit BCA naik sebesar 12,3% (yoy) menjadi Rp 766,1 triliun. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,2% (yoy) menjadi Rp 1.089 triliun seiring dengan pertumbuhan volume transaksi sehingga meningkatkan dana CASA,” kata Vera melalui keterangannya, Rabu (29/11/2023).\
Vera juga melaporkan total volume transaksi BCA naik 26,8% (yoy) mencapai 22 miliar transaksi di sembilan bulan pertama dengan kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4% (yoy).
Menurutnya, BCA akan terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor ekonomi dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. Guna meningkatkan penyaluran kredit, kegiatan berupa expo akan terus dilakukan.
BACA JUGA: Tumbuh 29,6%, Laba Bersih BCA Tahun 2022 Capai Rp 40,7 Triliun
Vera menyebut, expo dan pameran sangat efektif dalam mendorong penjualan kredit perseroan. Terutama pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
“Kami mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp 46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022,” ujarnya.
Sedangkan untuk mendorong pertumbuhan kredit di segmen UKM, BCA menggelar event berupa BCA UMKM Fest 2023. Kegiatan ini mampu menarik sebanyak 900 ribu pengunjung dalam waktu dua minggu pelaksanaan.
“Kemudian, di fitur Welma pada aplikasi myBCA, nasabah sudah bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp 10.000 untuk reksa dana dan mulai dari Rp 1 juta untuk obligasi FR. Dengan pilihan investasi yang terjangkau ini, kami berharap investasi dapat dilakukan oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda,” tutur Vera.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz