SAMA Alliance, konsorsium agensi pemasaran di Asia, melakukan ekspansi ke Malaysia dan Singapura. Ekspansi ini menandai langkah strategis bagi SAMA dalam memperkuat pendekatan hiperlokalisasi untuk menghadapi pasar Asia Pasifik (APAC) yang dinamis.
Setelah sukses di Indonesia, SAMA kini memperluas jangkauan untuk mendukung brand yang ingin lebih dekat dengan konsumen lokal. Dengan proyeksi belanja iklan global mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2026, kebutuhan akan strategi branding yang relevan semakin mendesak.
BACA JUGA: Kerja Sama Antam X Freeport Bidik Penghematan Impor Emas Rp 200 Triliun
Melalui hiperlokalisasi, SAMA membantu brand menyesuaikan pesan agar lebih terhubung dengan konsumen di kawasan APAC, yang memiliki populasi lebih dari 600 juta orang.
Teng Chan Leong, pendiri SAMA Alliance sekaligus CEO Skribble, menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan dampak jangka panjang di pasar yang kompleks.
BACA JUGA: Bidik Kerja Sama Ekonomi dan Pendidikan, Konsulat Ceko Buka Kantor di UGM
“Brand di APAC harus memahami nuansa lokal agar tetap relevan dan kompetitif. Dengan 88% perusahaan di kawasan ini yang menilai persepsi brand sebagai faktor krusial, hiperlokalisasi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan pangsa pasar,” kata Tang seperti dikutip dalam siaran persnya pada Kamis (14/11 2024)
Pentingnya pendekatan lokal semakin nyata dengan data dari Forum Ekonomi Dunia, yang menyebutkan kontribusi industri kreatif terhadap PDB APAC mencapai 5%. Seiring peningkatan investasi pada kampanye pemasaran yang disesuaikan secara budaya, SAMA memanfaatkan wawasan lokal untuk membantu brand menciptakan keterhubungan yang lebih mendalam dengan konsumen.
Ekspansi ini didukung oleh kolaborasi strategis dengan agensi dari berbagai negara. Di Malaysia, SAMA bekerja sama dengan Skribble, Battle Mind Creative, dan iWisers, sementara di Singapura, SAMA bermitra dengan iFoundries dan Superminted.
Aliansi ini menawarkan layanan komprehensif mulai dari branding hingga influencer marketing, semuanya berbasis data untuk memastikan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Wan Murdani Wan Mohamad, Kepala Digital Industry Acceleration MDEC, menyambut baik ekspansi ini sebagai langkah untuk mendorong ekonomi digital Malaysia.
“Sebagai negara yang berfokus pada pengembangan bakat digital, kolaborasi ini akan membantu brand memanfaatkan potensi ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai US$ 263 miliar di Asia Tenggara pada 2024,” ujar Wan.
Dengan kehadiran SAMA di Malaysia dan Singapura, aliansi ini semakin memperkuat jaringannya. Dukungan dari brand besar seperti Nestle, GSC, dan Faber Castell menunjukkan keyakinan pada kemampuan SAMA dalam memimpin strategi pemasaran yang relevan secara budaya.
Melalui ekspansi ini, SAMA bertujuan membangun koneksi brand yang lebih otentik dan berdampak di seluruh APAC, membuka jalan untuk pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa depan.