Pesta Demokrasi pemilihan gubernur DKI Jakarta akan digelar pada bulan depan, tepatnya 15 Februari 2017. Pilkada ini akan diikuti oleh 7,1 juta warga DKI yang memiliki hak pilih yang tersebar di 13.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Biasanya, hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan dirilis 12 hari sesudah hari pencoblosan.
Dalam rangka penghitungan cepat (quick count), perusahaan peranti lunak inTouch Innovate Indonesia merilis aplikasi quick count berbasis Android dan iOS bernama MataRakyat. Bedanya dengan quick count yang ada sebelumnya, MataRakyat diklaim lebih cepat dan berbasis aplikasi.
“MataRakyat ini merupakan hasil kolaborasi inTouch dengan Microsoft Indonesia. Pada kesempatan ini, aplikasi MataRakyat memanfaatkan cloud service Microsoft Azure untuk membantu memberikan hasil penghitungan suara secara riil dan cepat dengan metode crowd participation yang dilakukan oleh relawan eSaksi,” ujar Kendro Hendra, CEO inTouch Innovate Indonesia.
Untuk proses penghitungan tersebut, dibutuhkan lima orang relawan untuk setiap TPS. Artinya, dibutuhkan 65.000 untuk seluruh wilayah pemilihan DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Mereka bertugas mengunggah hasil pemilihan ke server MataRakyat secara real time dari TPS melalui ponsel mereka. Khususnya, saat TPS ditutup dan formulir C1 ditandatangani oleh para saksi.
Menurut Kendro, sistem penghitungan ini cukup akurat karena tervalidasi dalam beberapa tahap, seperti validasi eSaksi, validasi tempat melalui GeoTagging, time-stampped, dan peer validation. “Semua proses tervalidasi, dari orang hingga tempat maupun dokumen,” katanya.
“Dengan slogan iVote, iCount, iShare, MataRakyat menjadi platform bagi rakyat yang peduli pada proses pengawalan pemilu yang demokratis dan transparan. Saya yakin hal ini akan menjadi tren cara rakyat Indonesia memantau pemilu secara cepat, akurat, dan modern,” kata Kendro.
Kendro mengundang banyak orang untuk terlibat dalam proses penghitungan suara ini dengan menjadi relawan eSaksi di masing-masing TPS.
