HK Webinar Series Bagikan 5 Elemen Kerangka Brand Repositioning yang Kuat
Memiliki positioning di era sekarang ini kian penting bagi para merek mana pun. Positioning yang kuat bisa membantu sebuah merek membangun bisnis yang berkelanjutan. Hal ini menjadi salah satu bahasan dari banyak bahasan strategis pada acara Hermawan Kartajaya Webinar Series S4:E1 bertajuk POST23: (Re) Positioning Clearly: Post-Time yang digelar pada Kamis (30/3/2023) secara omni di Jakarta dan online Zoom.
Membangun positioning yang kuat dan bisa dipercaya oleh target konsumen yang dituju bukanlah perkara mudah. Hermawan mendefinisikan positioning sebagai proses menempatkan perusahaan di benak pelanggan dengan membangun kepercayaan kepada pelanggan.
Dengan kata lain, ingin dikenal seperti apa merek kita di benak konsumen menjadi inti dari brand positioning. Begitu juga ketika merek ingin melakukan repositioning.
Untuk mempermudah proses repositioning, kita bisa memecah prosesnya ke dalam lima positioning statement element, yakni target market, brand, new frame of reference, new points of differentiation, dan reason to believe.
Target Market
Target market ini dapat merefleksikan siapa prospek pasar di mana produk dan layanan kita ditawarkan. Di dalam statement positioning merek, target market bisa menjadi objek dari positioning merek.
Brand
Brand merefleksikan value yang ditawarkan oleh perusahaan ke konsumen. Brand ini adalah identitas sekaligus janji dari perusahaan ke konsumen. Di dalam membuat statement positioning, elemen brand ini harus dimasukkan.
BACA JUGA: KPU Bangun Positioning Pemilu 2024 sebagai Sarana Pemersatu Bangsa
New Frame of Reference
Frame of reference adalah ide, kondisi, dan asumsi yang menentukan bagaimana perusahaan diterima dan dipahami oleh target konsumen.
New Points of Differentiation
Poin diferensiasi dapat menjadi alasan mengapa konsumen harus memilih produk yang merek tawarkan ketimbang memilih produk milik kompetitor.
“Di dalam 9 core element of marketing, diferensiasi berada di dalam kelompok product management. Kita bisa membangun diferensiasi dengan meluncurkan produk baru,” ungkap Hermawan.
Reason to Believe
Reason to believe menjadi bukti dari upaya penyampaian value yang dijanjikan oleh merek.
“Positioning ini tidak boleh asal claim tapi harus ada reason to believe. Jangan sampai positioning terlalu bagus tapi target konsumen tidak relevan dan senang,” ujar Hermawan.
BACA JUGA: Tiga Alasan Brand Positioning Penting bagi Perusahaan
Secara sederhana, lima elemen bisa dibahasakan ke dalam satu kalimat positioning dengan pola, berikut: “For (target konsumen), (brand) is (frame of reference) to give (point of differentiation) because there is only (brand) that (reason to believe).”
Salah satu contoh yang menarik datang dari positioning baru Toyota melalui Toyota Electrified yang membawa tagline “It’s time for everyone”.
“For drivers across all age segment, Toyota Electrified is Hybrid & Full EV Car that give Reliable, Durable, and Fuel Flexibility Car with Sustainable Manufacturing because there is only Toyota Electrified that has Toyota Production System”
“Toyota saat ini di Indonesia belum memiliki EV tapi mereka pintar dengan menggiring konsumen masuk ke fase elektrifikasi melalui kendaraan hybrid dan plug-in hybrid melalui Toyota Electrified. Konsumen pun diajak bersabar sebelum masuk ke era full EV,” tutup Hermawan.