Honda CR-V Raih Rating Keselamatan Tertinggi dari ASEAN NCAP

marketeers article
All New Honda CR-V Hybrid. (FOTO: Marketeers/Eric)

Honda resmi meluncurkan All New Honda CR-V dalam perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Produk ini telah meraih predikat tingkat keselamatan tertinggi dari ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asia).

ASEAN NCAP sendiri adalah program penilaian untuk mobil-mobil baru yang ada di kawasan Asia Tenggara. Program ini bertujuan untuk mengevaluasi standar keselamatan kendaraan, meningkatkan kesadaran konsumen, dan mendorong pasar untuk kendaraan yang lebih aman di kawasan ASEAN.

Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor mengatakan All New Honda CR-V meraih rating tingkat keselamatan lima bintang dari program ASEAN NCAP yang mana mencatatkan skor 87,16 dari 100.

All New Honda CR-V meraih skor 77,07 dari 100 (94.93/120 untuk total skor) yang mana mobil ini melewati serangkaian tes uji tabrak dari bagian depan dan juga samping serta pengujian fitur-fitur keselamatannya.

BACA JUGA:  Honda Mengawali Langkah Elektrifikasi lewat All New Honda CR-V Hybrid

All New Honda CR-V meraih skor 31,45/32 untuk kategori adult occupant protection (AOP) kemudian 45,81/51 untuk child occupant protection (COP), skor 19,50/21 untuk safety assist technologies (SATs) dan 9/05/16 untuk motorcyclist safety (MS).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak ASEAN NCAP yang telah melakukan pengujian teknologi serta fitur keselamatan produk-produk Honda melalui prosedur dan standar yang sangat ketat. Pencapaian yang diraih All New CR-V semakin menunjukkan komitmen Honda terhadap keselamatan penggunanya dan mewujudkan visi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengemudi maupun seluruh pengguna jalan lainnya,” kata Billy dalam keterangan pers kepada Marketeers, Senin (21/8/2023).

BACA JUGA:  BMW Group Indonesia Bawa Sejumlah Produk Baru di GIIAS 2023

Uji tabrak yang dilakukan merupakan bentuk kolaborasi antara ASEAN NCAP dan juga Japan Automobile Research Institute (JARI). Secara umum, pengujian harus dilakukan setelah produksi massal model dimulai.

Uji frontal offset impact sendiri dilakukan menggunakan boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan penumpang depan serta dua boneka anak pada child restraint system (CRS) di kursi belakang. Kecepatan uji tabrakan adalah 64 km/jam ketika menabrak penghalang tabrakan yang menggunakan aluminium yang dapat hancur.

Selain itu, dilakukan pula side impact test yang dilakukan dengan memasang boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan dua boneka anak pada CRS di kursi belakang. Kemudian, MDB atau moving deformable barrier mendekati mobil yang diuji situasional dengan kecepatan 50 km/jam.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related